SOLO, KOMPAS.com - Setelah dibocorkan akan terjun ke dunia politik dan akan bertarung sebagai kepala daerah, muncul adanya wacana Kaesang Pangarep bakal gantikan Gibran Rakabuming Raka, sebagai Wali Kota Solo.
Isi itu dikaitkan setelah Gibran Rakabuming Raka telah menyatakan kesiapan maju sebagai Calon Gubernur 2024, jika diizinkan oleh Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P.
Ditambah lagi, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah mendukung dan membuka pintu selebar-lebarnya untuk Kaesang Pangarep menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
Baca juga: Golkar Nilai Wajar Kaesang Akhirnya Ingin Terjun di Dunia Politik
Menangani itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan saat ini tidak ada rencana wacana tersebut.
"Enggak, tanya Kaesang. Aku masih di sini (memimpin Solo), mau diganti gimana. Aku masih di sini," kata Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (26/1/2023).
Terkait langkah Kaesang Pangarep saat ini, Gibran mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada anak bungsunya itu.
"Ya nanti tanya Kaesang saja. (Komunikasi) Enggak gimana-gimana biasa saja," ucapnya.
Sebelumnya, Gibran juga telah menyarankan kepada suami Erina Gudono itu untuk bertemu dengan Ketua DPC Solo, terlebih dahulu, sebelum terjun ke dunia politik.
"Tugasnya Kaesang sendiri, biar berangkat sendiri (temuin FX Rudy)," ujarnya.
Baca juga: Pesan FX Rudy untuk Kaesang jika Masuk Politik: Siap Kecewa dan Dikecewakan
Di sisi lain, Rudy telah menyampaikan pesan ke Kaesang Pangarep, melalui awak media, saat ditemuinya pada Kamis (25/1/2024). Jika Putra Bungsu Persiden Joko Widodo (Jokowi) ingin masuk dunia politik atau partai politik (parpol), harus tahan banting.
"Karena masuk ke parpol harus siap dua hal dulu. Siap kecewa dan dikecewakan," tegas Rudy.
Oleh karena itu, ia mewanti-wanti putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menjadi kader yang militan, tak gentar dengan semua persoalan yang dihadapi di parpol.
"Menjadi kader partai itu harus menjadi kader yang militan, bukan loyalis. Loyalis sama militan beda. Kalau militan mesti loyalis. Kalau loyalis belum tentu militan," paparnya.
Baca juga: Isu Dinasti Politik jika Kaesang Terjun Politik, FX Rudy: Enggak, karena Ada Kompetisi
Ia juga mencontoh, beberapa kasus soal untuk penggambaran makna militan yang dimaksud itu.
"(Contoh loyalis) Ketika pimpinan, kena huru-hara tinggal melayu (lari), wedi (takut). Kalau militan tidak. Membela pimpinan mati-matian," tegas Rudy.
Meskipun, saat ini Kaesang dikenal suka bercanda atau slengean, Rudy juga menekankan Kaesang Pangarep harus memiliki sikap dan komitmen terhadap pimpinan partai dan partai yang akan ia naungi.
"Harus punya prinsip, sikap komitmen ke pimpinan partai dan partai itu sendiri. Boleh becanda, serius itu hak pribadi masing-masing warna negara Indonesia," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.