Kelangkaan tersebut disebabkan berkurangnya kuota BBM yang dialokasikan ke wilayah Lembata. Bahkan, kuota yang diterima tidak sebanding dengan kabupaten lain, seperti Nagekeo, Alor dan Malaka.
Pada tahun 2022, Kabupaten Nagekeo mendapat kuota BBM jenis solar dan pertalite sebanyak 8.743 kiloliter, Alor 10.858 kiloliter, Malaka 6.436 kiloliter, sedangkan Lembata hanya mendapat 4.425 kiloliter.
Baca juga: Warga Mengeluh BBM Langka di Lembata, Pemkab: Kuota Kita Lebih Rendah dari Daerah Lain
Menurut El, kuota ini tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi masyarakat Lembata.
Pemkab Lembata kemudian mengajukan surat permohonan penambahan kuota ke BPH Migas di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.