Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Asal Jakarta Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah Kontrakan Desa Wanurejo Borobudur

Kompas.com - 24/01/2023, 18:49 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Seorang pria ditemukan tewas membusuk di sebuah rumah di Dusun Brojonalan RT 004 RW 001, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan identitas yang ditemukan, pria itu bernama Cakra Aria Kusuma (58), asal Jalan RM Kahfi I Kav 72 No 11, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kapolresta Magelang Komisaris Besar Polisi Ruruh Wicaksono menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh rekannya yang datang ke rumah kontrakan, sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (24/1/2023). 

Baca juga: Mobil Tabrak Sepeda Motor di Ketapang Kalbar, Satu Tewas, Dua Luka-luka

"Tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB, ditemukan seorang laki-laki dalam sebuah rumah, kebetulan setelah kita lakukan penyelidikan terdapat identitasnya dari luar kota umur kurang lebih 58 tahun," terang Ruruh, kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).

Saat rekan korban tiba di rumah kontrakan masih dalam kondisi terkunci. Rekan korban pun langsung menghubungi tetangga, termasuk pemilik rumah.

Tidak disangka, mereka mendapati korban sudah ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar dalam keadaan tengkurap. 

"Karena sudah ditemukan kondisi korban yang membusuk, saat ini sudah dihubungi keluarga korban yakni kakaknya yang posisinya di Jakarta," imbuh Ruruh.

Informasi yang diperoleh polisi, korban mengontrak sekitar setahun di rumah yang letaknya 1 kilometer dari Taman Wisata Candi Borobudur itu. Sehari-hari dia bekerja sebagai freelancer advertising. 

"Saat ini sudah dilakukan olah TKP oleh tim identifikasi, termasuk menginventarisasi barang-barang milik korban. Sejauh ini belum ada tanda-tanda kekerasan dan lain-lain pada jasad korban," kata Ruruh. 

Selanjutnya, berdasarkan keterangan saksi, korban masih berinteraksi dengan warga kurang lebih seminggu yang lalu. 

"Oleh karena rekannya tidak bisa berkomunikasi itu maka mendatangi rumah kontrakan korban," sebut Ruruh. 

Sementara itu, Plt Kasat Reskrim Polresta Magelang AKP Setyo Hermawan mengatakan, sudah dilakukan pengecekan terhadap identitas dan beberapa barang berharga milik korban dalam kondisi aman. 

Baca juga: Seorang Petani Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun PALI, Diduga Korban Pembunuhan

Pihaknya menduga, korban meninggal karena sakit. Untuk memastikan hal itu korban diperiksa ke RSUD Muntilan Kabupaten Magelang.

“Jadi indikasi kemungkinan yang bersangkutan sakit dan meninggal, (memastikan). Kita sudah bawa ke RSUD Muntilan untuk dikroscek kondisi awal. Karena kalau melangkah otopsi harus dengan persetujuan keluarga dan lihat tanda-tanda kematian yang bersangkutan wajar atau tidak,” kata Setyo. 

Disinggung terkait tanda-tanda mencurigakan, Setyo mengaku belum dapat memastikannya.

“(tanda-tanda mencurigakan) Sementara kalau fisik belum bisa kita pastikan. Karena kondisinya sudah membusuk, jadi untuk lebih lanjut nanti biar kita kroscek ke rumah sakit untuk melihat secara medis hasil pemeriksaaa luar. (perkiraan meninggal) Lebih dari empat hari. Kalau keterangan masyarakat terakhir (terlihat) hari Rabu (18/1/2023),” ujar Setyo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Diburu 3 Bulan, 2 Preman Berpisau Pemalak Sopir Truk di Mesuji Dibekuk

Diburu 3 Bulan, 2 Preman Berpisau Pemalak Sopir Truk di Mesuji Dibekuk

Regional
Fakta Baru Kasus 'Debt Collector' Tembak Nasabah, Pelaku Bawa 'Airsoft Gun' dan Senjata Tajam

Fakta Baru Kasus "Debt Collector" Tembak Nasabah, Pelaku Bawa "Airsoft Gun" dan Senjata Tajam

Regional
Polisi Belum Dapat Titik Terang soal Penemuan 2 Jasad Bayi di Lampung

Polisi Belum Dapat Titik Terang soal Penemuan 2 Jasad Bayi di Lampung

Regional
Pengasuh Pesantren yang Jadi Caleg di Kota Bontang Dilaporkan ke Polisi Atas Kasus Pelecehan Seksual

Pengasuh Pesantren yang Jadi Caleg di Kota Bontang Dilaporkan ke Polisi Atas Kasus Pelecehan Seksual

Regional
Kisah Ibu di Bangka Barat yang Buta Usai Dianiaya Suami Siri, Korban Punya Bayi Berusia 8 Bulan

Kisah Ibu di Bangka Barat yang Buta Usai Dianiaya Suami Siri, Korban Punya Bayi Berusia 8 Bulan

Regional
Supri Aniaya Istrinya secara Brutal hingga Kedua Mata Korban Buta, Sang Anak Teriak Minta Tolong

Supri Aniaya Istrinya secara Brutal hingga Kedua Mata Korban Buta, Sang Anak Teriak Minta Tolong

Regional
Anggaran Honor Narasumber DPRD Blora Diusut Kejaksaan, Sejumlah Dewan Kembalikan Uang

Anggaran Honor Narasumber DPRD Blora Diusut Kejaksaan, Sejumlah Dewan Kembalikan Uang

Regional
Puluhan Pelajar Konvoi Sambil Bawa Senjata Tajam, Keroyok 2 Pelajar dari Sekolah Lain

Puluhan Pelajar Konvoi Sambil Bawa Senjata Tajam, Keroyok 2 Pelajar dari Sekolah Lain

Regional
Rudy Nilai Gibran Bohongi Warga Solo soal 17 Skala Prioritas, Politisi Gerindra: Pembohongan yang Bagaimana, Itu Enggak Benar

Rudy Nilai Gibran Bohongi Warga Solo soal 17 Skala Prioritas, Politisi Gerindra: Pembohongan yang Bagaimana, Itu Enggak Benar

Regional
Kronologi dan Penyebab Kapal 20 Turis Asing Terbakar di Raja Ampat

Kronologi dan Penyebab Kapal 20 Turis Asing Terbakar di Raja Ampat

Regional
Tangan Balita di Cimahi Tersangkut di Kloset Jongkok, Keluarga Minta Bantuan Damkar, Lantai Pun Dibongkar

Tangan Balita di Cimahi Tersangkut di Kloset Jongkok, Keluarga Minta Bantuan Damkar, Lantai Pun Dibongkar

Regional
Oknum KPLP Lapas Nunukan yang Aniaya Napi hingga Tewas Divonis 3 Tahun, Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa

Oknum KPLP Lapas Nunukan yang Aniaya Napi hingga Tewas Divonis 3 Tahun, Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa

Regional
Mari Bantu Leni, Anak Yatim Piatu yang Jalan Kaki 14 Km ke Sekolah dan Jualan Kelapa untuk Menyambung Hidup

Mari Bantu Leni, Anak Yatim Piatu yang Jalan Kaki 14 Km ke Sekolah dan Jualan Kelapa untuk Menyambung Hidup

Regional
SBY Bantah Restui Petinggi Demokrat Beralih Dukung Ganjar-Mahfud

SBY Bantah Restui Petinggi Demokrat Beralih Dukung Ganjar-Mahfud

Regional
[POPULER REGIONAL] Demo Tolak Pengungsi Etnis Rohingya | Sidang Perdana Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres

[POPULER REGIONAL] Demo Tolak Pengungsi Etnis Rohingya | Sidang Perdana Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com