Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Kasus Tambang Ilegal di Bulungan Stagnan, Polisi: Kami Kesulitan Minta Keterangan Warga

Kompas.com - 23/01/2023, 20:27 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BULUNGAN, KOMPAS.com – Pemeriksaan tambang emas ilegal di KM 15 Sekatak, Bulungan, Kalimantan Utara, berjalan alot dan belum ada kemajuan.

Kasat Reskrim Polres Bulungan, Iptu Khomaini menuturkan, sejauh ini baru lima orang yang diperiksa polisi.

"Pemeriksaan berjalan stagnan. Kita kesulitan mendapatkan keterangan dari warga. Mereka seolah diperintah bungkam. Sehingga itu menjadi hambatan kami mendapatkan penjelasan utuh terkait tambang dimaksud," ujarnya, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Beberkan Akar Masalah Tambang Ilegal, Kepala ESDM Jateng: Hentikan Nafsu Pingin Kaya Sesaat

Menurutnya, warga setempat sangat sadar bahwa penambangan tersebut tidak memiliki izin. Selain itu, penambangan ilegal itu tak memiliki standar keamanan yang layak.

Bahkan menurutnya, warga sengaja memilih jawaban tidak tahu saat diinterogasi polisi. 

‘’Dengan mindset dan kesadaran bahwa hal ilegal tidak menguntungkan mereka, malah merugikan mereka dari sisi waktu dan tenaga, mereka memilih menghindar dan menjawab tidak tahu menahu,’’ imbuhnya.

Meski Polisi sudah mengantongi identitas pemodal yang konon dikatakan dari Jawa Barat, namun nama spesifik belum juga di dapat. Warga sekitar hanya menyebut nama sangat umum yang identik dengan nama Jawa Barat (Jabar).

"Dapat keterangan pemodal dari Jabar dengan nama yang sangat umum dan banyak sekali orang dengan nama itu. Contoh Asep, Ujang dan lainnya. Menelusuri nama-nama itu lewat KTP ada berapa banyak nama seperti itu di Jabar sana,’’katanya lagi.

Dia mengakui belum ada perkembangan berarti dalam kasus ini.

‘’Belum ada perkembangan berarti. Kita masih melakukan penyelidikan mendalam,’’tegas Khomaini.

Baca juga: Soal Beking Tambang Ilegal di Klaten, Kepala ESDM Jateng: Kalau Toh Ada, Berhenti

Sebelumnya, dua korban tewas tertimbun longsoran dari salah satu lubang galian tambang emas ilegal di KM 15 Sekatak, Senin (9/1/2023). Keduanya berhasil ditemukan pada Kamis (10/1/2023) sekitar pukul 01.00 Wita

Seorang korban merupakan warga sipil bernama R (49). Sementara korban lain, bernama K, yang diinformasikan sebagai anggota TNI dari Denpom VI/3 Bulungan, berpangkat Pratu.

Sampai saat ini, belum ada penjelasan lebih jauh, terkait alasan keberadaan anggota TNI di lokasi tambang emas ilegal yang beroperasi setahun belakangan ini.

Kasus ini pun menjadi atensi Kodam VI/Mulawarman, yang langsung menurunkan tim untuk menginvestigasi kebenaran informasi adanya anggota TNI yang tewas di areal tambang dimaksud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com