SUMBAWA, KOMPAS.com - Longsor melanda sejulah titik di Desa Baturotok, Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), usai hujan deras melanda wilayah tersebut.
Akses menuju desa yang berada di kawasan pegunungan Batu Lanteh itu termasuk sulit dijangkau.
Baca juga: Dalam 3 Hari Ada 17 Titik Banjir dan Longsor di Kuningan, Warga Diimbau Siaga
Bencana longsor itu menyebabkan jalan penghubung satu-satunya menuju desa itu tak bisa dilalui kendaraan roda empat dan berbahaya dilalui motor.
Akses menuju Desa Baturotok memang belum memadai jika dibandingkan kecamatan lain. Meski, pemerintah sudah berupaya melakukan pengerasan di jalan itu, masih ada beberapa titik yang rusak dan berlubang.
Akibat bencana itu, masyarakat terisolasi dan kesulitan membeli kebutuhan pokok ke pusat kabupaten Sumbawa.
"Hari ini kami turunkan satu alat berat ke lokasi longsor di jalan penghubung Desa Baturotok yang berada di tengah hutan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa Rusdianto di Sumbawa, Senin (23/1/2023).
Sebanyak tiga titik longsor terdapat di Tanjakan Treng, tiga titik di Tanjakan Bialung, tiga titik di Kemetak Jaran, tiga titik di Orong Pola, satu titik longsor di Lawang Tua, dan satu titik di Berang Manti.
Menurutnya, longsor memang kerap terjadi di Baturotok saat musim hujan. Hal itu karena kondisi medan jalan yang diapit pegunungan Batu Lanteh dan jurang hingga sungai.
Sebuah alat berat sejatinya telah disiagakan di Kecamatan Batu Lanteh. Namun, karena kecamatan itu cukup luas, alat berat dimanfaatkan pihak desa secara bergilir.
"Saya terjun langsung ke lokasi longsor hari ini. Karena lokasinya di tengah hutan dan blank spot, saya bawa antena sebagai alat komunikasi dengan tim yang berada di pusat Kabupaten Sumbawa," jelas Rusdianto.
Ia mengimbau masyarakat agar selalu waspada jika melewati jalan Baturotok menuju Sumbawa karena rawan longsor saat musim hujan.
"Kepada masyarakat dan pemerintah desa, tolong laporkan segera apabila ada bencana lagi yang sebabkan masyarakat terisolir," jelas Rusdianto.
Baca juga: Selama 2022, 2 Kasus Campak pada Anak Ditemukan di Sumbawa
Sementara itu, Kepala Desa Baturotok Edi Wijaya Kusuma mengatakan, longsor telah terjadi di wilayah itu sejak 5 Januari.
"Longsor sudah terjadi sejak tanggal 5 Januari 2023 dan semakin parah saat hujan yang terjadi hampir tiap hari saat bulan Januari ini," kata Edi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.