Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Konten Mandi Lumpur TikTok, Nenek Sari Rela Tahan Dingin Berjam-jam demi Dapat Cuan Jutaan Rupiah

Kompas.com - 22/01/2023, 15:18 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Penjelasan pemilik akun TikTok

Video mandi lumpur tersebut disiarkan lewat akun TikTok @intan_komalasari92.

Intan Komalasari menjelaskan, pemeran mandi lumpur yang mayoritas lansia itu melakukannya secara sukarela. Bahkan, ada warga yang datang sambil menangis karena ingin ikut membuat konten mandi lumpur. Kini, sosok tersebut telah menjadi pemeran mandi lumpur.

"Ada yang sampai nangis-nangis minta ikut jadi pemeran, tapi tetap kita lihat kesehatannya, tidak mungkin kita memaksa, tanyakan kepada pemeran sendiri kalau enggak percaya," jelasnya, Kamis.

Para pemeran mandi lumpur tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pemilik akun. Selain itu, terdapat juga beberapa tetangga Intan yang juga tampil secara live.

Intan mengungkapkan, konten video mandi lumpur ini sudah dibuatnya selama kurang lebih setengah tahun. Sebelum membuat konten mandi lumpur, akun TikTok Intan sering menampilkan video kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Cerita Pemeran Konten Mandi Lumpur di Tiktok: Cepat Dapat Uang daripada Nyangkul di Sawah

Seiring bertambahnya pengikut (followers), sang suami, Sultan Ahyar (31), mengambil alih pengelolaan akun Intan.

"Biasa saya upload yang aktivitas sehari-hari, tapi yang menarik-menarik. Video-video biasa gitu. Dia yang angkat followers biar banyak," sebutnya.

Ide mandi lumpur tercetus ketika Intan dan suaminya melihat beberapa konten serupa di TikTok. Video mandi lumpur ternyata banyak ditonton.

"Pernah coba live konten lain, tapi tidak bisa viral seperti mandi lumpur ini, kan ada tren kan di luar itu mandi lumpur di Jawa-Jawa kan banyak," paparnya.

Terkait soal tanggapan masyarakat, yang menilai konten mandi lumpur mengeksploitasi ibu-ibu atau lansia, Intan beranggapan bahwa pandangan tersebut tak benar.

Baca juga: Pemeran Video TikTok Mandi Lumpur: Bantu Kami kalau Ingin Menghentikan Ini

Bupati Lombok Tengah tak setuju dengan konten mandi lumpur

Bupati Lombok Tengah Pathul BahriKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri

Konten mandi lumpur ini ditentang oleh tak sedikit pihak, salah satunya Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri. Dia memandang live TikTok mandi lumpur mendatangkan kegaduhan masyarakat.

"Kalau masyarakat gaduh itu kurang baik. Itu kan bukan pekerjaan rutin itu, itu kan pekerjaan dadakan," tandasnya, Jumat (20/1/2023).

Oleh karenanya, dia berharap agar warga mencari pekerjaan yang mengedepankan etika.

Pathul bahkan berencana akan menutup lokasi pembuatan konten live TikTok mandi lumpur di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah.

"Tadi saya sudah panggil Camat Praya Barat dan Kepala Desa Setanggor untuk berkoordinasi lebih jauh dan menutup kegiatan itu. Alasannya itu tidak boleh membuat kegaduhan di tengah masyarakat," urainya.

Kini, Pathul mengaku tengah merancang mekanisme bantuan yang diberikan kepada pemeran video mandi lumpur. Bantuan ini untuk merespons permintaan pemeran mandi lumpur yang meminta solusi bila lokasi itu ditutup.

Baca juga: Soal Video TikTok Mandi Lumpur, Dinsos NTB Akan Berikan Bantuan Pemberdayaan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com