Video mandi lumpur tersebut disiarkan lewat akun TikTok @intan_komalasari92.
Intan Komalasari menjelaskan, pemeran mandi lumpur yang mayoritas lansia itu melakukannya secara sukarela. Bahkan, ada warga yang datang sambil menangis karena ingin ikut membuat konten mandi lumpur. Kini, sosok tersebut telah menjadi pemeran mandi lumpur.
"Ada yang sampai nangis-nangis minta ikut jadi pemeran, tapi tetap kita lihat kesehatannya, tidak mungkin kita memaksa, tanyakan kepada pemeran sendiri kalau enggak percaya," jelasnya, Kamis.
Para pemeran mandi lumpur tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pemilik akun. Selain itu, terdapat juga beberapa tetangga Intan yang juga tampil secara live.
Intan mengungkapkan, konten video mandi lumpur ini sudah dibuatnya selama kurang lebih setengah tahun. Sebelum membuat konten mandi lumpur, akun TikTok Intan sering menampilkan video kegiatan sehari-hari.
Baca juga: Cerita Pemeran Konten Mandi Lumpur di Tiktok: Cepat Dapat Uang daripada Nyangkul di Sawah
Seiring bertambahnya pengikut (followers), sang suami, Sultan Ahyar (31), mengambil alih pengelolaan akun Intan.
"Biasa saya upload yang aktivitas sehari-hari, tapi yang menarik-menarik. Video-video biasa gitu. Dia yang angkat followers biar banyak," sebutnya.
Ide mandi lumpur tercetus ketika Intan dan suaminya melihat beberapa konten serupa di TikTok. Video mandi lumpur ternyata banyak ditonton.
"Pernah coba live konten lain, tapi tidak bisa viral seperti mandi lumpur ini, kan ada tren kan di luar itu mandi lumpur di Jawa-Jawa kan banyak," paparnya.
Terkait soal tanggapan masyarakat, yang menilai konten mandi lumpur mengeksploitasi ibu-ibu atau lansia, Intan beranggapan bahwa pandangan tersebut tak benar.
Baca juga: Pemeran Video TikTok Mandi Lumpur: Bantu Kami kalau Ingin Menghentikan Ini
Konten mandi lumpur ini ditentang oleh tak sedikit pihak, salah satunya Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri. Dia memandang live TikTok mandi lumpur mendatangkan kegaduhan masyarakat.
"Kalau masyarakat gaduh itu kurang baik. Itu kan bukan pekerjaan rutin itu, itu kan pekerjaan dadakan," tandasnya, Jumat (20/1/2023).
Oleh karenanya, dia berharap agar warga mencari pekerjaan yang mengedepankan etika.
Pathul bahkan berencana akan menutup lokasi pembuatan konten live TikTok mandi lumpur di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah.
"Tadi saya sudah panggil Camat Praya Barat dan Kepala Desa Setanggor untuk berkoordinasi lebih jauh dan menutup kegiatan itu. Alasannya itu tidak boleh membuat kegaduhan di tengah masyarakat," urainya.
Kini, Pathul mengaku tengah merancang mekanisme bantuan yang diberikan kepada pemeran video mandi lumpur. Bantuan ini untuk merespons permintaan pemeran mandi lumpur yang meminta solusi bila lokasi itu ditutup.
Baca juga: Soal Video TikTok Mandi Lumpur, Dinsos NTB Akan Berikan Bantuan Pemberdayaan
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.