Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentil Nama Jokowi, Rombongan Kades di Grobogan Panen Hujatan, Kades Arif: Itu Bukan Jokowi Presiden

Kompas.com - 22/01/2023, 10:56 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

GROBOGAN, KOMPAS.com - Video yang mendokumentasikan celotehan beberapa orang kepala desa (kades) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang sesumbar bisa memperpanjang masa jabatan kades hingga seumur hidup viral di media sosial baru-baru ini.

Salah satunya diunggah oleh akun tiktok @eko_hk.news yang hingga Minggu (22/1/2023) dinihari sudah ditonton lebih dari 1,9 juta kali.

Diketahui, gambar tersebut diambil saat momen ratusan kades di Indonesia menggelar aksi   menuntut perpanjangan masa jabatan kades menjadi sembilan tahun  di depan Gedung DPR RI  pada Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Santri Tewas Berkelahi dengan Teman di Grobogan Dimakamkan, Paman: Secepat Itu Kamu Dipanggil

 

Video diawali beberapa kades berseragam dinas "cengegesan" di lorong di depan kamar hotel.

Rekaman handphone berdurasi 30 detik tersebut berujung panen hujatan netizen usai salah seorang kades di dalam video itu menyentil nama "Jokowi" dengan kalimat tak pantas. 

Tak jelas Jokowi siapakah yang dimaksud, apakah Presiden RI atau lainnya, namun video tersebut sudah telanjur membuat geram warganet.

Mereka menyayangkan perilaku tak etis kades-kades dalam video itu yang dianggap tak sopan menyebut dan merendahkan nama Jokowi.

Baca juga: Cerita Jan Ethes Takut Barongsai Saat Ikuti Jalan Sehat Bareng Jokowi

 

Bagi warganet, panggilan Jokowi sudah melekat erat pada Presiden RI dan mustahil ditujukan ke orang lain.

"Muliho, Jokowi tak urusane, mengko tak perpanjang sak matimu (Pulang saja, Jokowi biar aku yang urus, nanti tak perpanjang hingga mati)," tegas kades berambut gondrong diiringi gelak tawa beberapa kades lainnya.

Seketika itu juga kades lain yang juga berambut gondrong menimpali dengan umpatan sembari "mengeplak" kepala kades yang menyinggung nama Jokowi.

"Potongan lurah do koyok ngene (penampakan kades-kades kok seperti ini). Ngeri... Ngeri..," sindir kades lainnya.

Kades-kades itu kemudian berjalan kaki masuk ke kamar hotel menghampiri seorang kades berbadan gemuk yang sedang santai duduk di kursi sembari merokok.

"Wis pokoke diperpanjang sak matine, orak terimo 9 tahun, sak matine (Saya pastikan diperpanjang hingga mati, bukan cuma 9 tahun, tapi hingga mati," sambung kades berambut pendek diamini kades-kades lainnya.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, beberapa orang yang vokal dalam video itu adalah rombongan kades dari Kecamatan Godong, Grobogan, di antaranya Kades Sambung Arif Sofianto.

Video itu direkam di salah satu hotel berbintang di Jakarta tempat mereka menginap sebelum ikut turun ke jalan menuntut perpanjangan masa jabatan kades.

Bukan Jokowi Presiden RI

Kades Sambung Arif Sofianto yang di dalam video menyebut nama Jokowi mengaku jika nama Jokowi yang ia singgung itu bukanlah dialamatkan kepada Presiden RI.

"Video itu tidak utuh dan dipotong-potong. Bapak Jokowi yang saya sebut bukan Bapak Jokowi Presiden Indonesia, melainkan Bapak Jokowi seorang RT, teman baik saya dan kebetulan warga Kades Guyangan, Godong," tutur Arif.

Arif pun memohon permintaan maaf sebesar-besarnya jika hal tersebut memicu kegaduhan masyarakat.

Arif berharap  publik tidak salah persepsi sehingga menggiring opini yang tidak benar lantaran menurut dia video aslinya telah sengaja dipotong oleh orang yang tidak bertanggungjawab. 

Arif sendiri tidak menyangka jika video yang sengaja dibuat untuk bercandaan dan konsumsi intern di kalangan kades di Grobogan itu bakal bocor ke luar hingga heboh di medos.

"Jadi video itu direkam oleh teman kades dan dikirim ke grup kades di Grobogan. Namun tiba-tiba viral di medsos, entah siapa yang menyebarkannya.  Saya tahu ini dari keluarga. Istri dan kedua anak saya syok dan marah-marah.  Saya sendiri adalah kades yang tidak pernah pegang handphone. Bisa ditanyakan siapapun. Sekali lagi, yang saya sebut di video  bukan Bapak Jokowi Presiden Indonesia, tetapi Pak Jokowi seorang RT," kata Arif.

Menyoal itu, kata Arif, beberapa kades yang ada dalam video tersebut sudah mengklarifikasi di hadapan para pemangku kepentingan di Kantor Kecamatan Godong.

"Sudah kami jelaskan di hadapan Bapak Camat Godong. Sekali lagi kami minta maaf sebesar-besarnya dan video itu murni guyonan atau candaan," pungkas Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com