Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuh Berantai Bekasi Cianjur Habisi Para Korban hingga 3 Tersangka Terancam Hukuman Mati

Kompas.com - 21/01/2023, 19:43 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com – Motif pembunuhan berantai terhadap sembilan korban yang dilakukan oleh Wowon cs diduga karena masalah ekonomi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, para tersangka menghimpun uang para korban dengan iming-iming memberikan hasil berlipat ganda.

Sejauh ini, uang yang telah dikumpulkan para tersangka mencapai Rp 1 miliar.

Baca juga: Hukuman Mati Menanti Wowon dkk, Komplotan Pembunuh Berantai Bekasi Cianjur

Uang itu dihimpun dari sejumlah tenaga kerja wanita (TKW).

“Dari sembilan korban tewas ini ada dua orang TKW, yakni atas nama S dan F,” kata Hengki saat mendatangi lokasi temuan jenazah korban di Cianjur, Jumat (20/1/2023) petang.

Polisi masih menelusuri korban lain yang mengirimkan uang kepada para tersangka.

“Aliran dana masih kita dalami. Keterangan tersangka kurang lebih Rp1 miliar,” kata dia.

Menurut dia, motif sementara kejahatan yang diperbuat Wowon cs adalah ekonomi.

Meski, terdapat korban yang memiliki ikatan keluarga dengan tersangka.

“Bahkan ada dua anak di bawah umur, balita yang juga turut menjadi korban,” ujar Hengki.

Aksi pembunuhan berantai

Berdasarkan keterangan polisi, para korban dibunuh dengan cara diracun, dicekik, hingga didorong ke laut.

Untuk menutupi jejak kejahatannya, komplotan sadis ini mengubur jenazah korban.

Polisi kemudian menemukan jenazah yang dikubur secara tidak wajar di 2 rumah tersangka di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Di pekarangan rumah tersangka Wowon, polisi menemukan jenazah anak di lubang sedalam dua meter.

Sementara tak jauh dari lokasi tersebut, dua jenazah ditemukan dalam satu lubang di belakang rumah Solihin alias Duloh, tersangka lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

]Kualitas Udara Tak Sehat Dampak Kabut Asap, Mulai Besok Disdik Banjarmasin Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

]Kualitas Udara Tak Sehat Dampak Kabut Asap, Mulai Besok Disdik Banjarmasin Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

Regional
Harganya Sedang Mahal, Gabah Milik Warga Purworejo Jadi Incaran Pencuri

Harganya Sedang Mahal, Gabah Milik Warga Purworejo Jadi Incaran Pencuri

Regional
Terlibat Korupsi di Anak Perusahaan BUMN, Makelar Tanah Ini Pernah Jadi Bakal Calon Wakil Bupati Wonosobo

Terlibat Korupsi di Anak Perusahaan BUMN, Makelar Tanah Ini Pernah Jadi Bakal Calon Wakil Bupati Wonosobo

Regional
Sengketa Lahan Kebun di Lampung Tengah, Ini Rincian Ganti Tanam Tumbuh

Sengketa Lahan Kebun di Lampung Tengah, Ini Rincian Ganti Tanam Tumbuh

Regional
Diperiksa Polisi, Selebgram Palembang yang Sebut Buka Lahan Lebih Baik Membakar Minta Maaf

Diperiksa Polisi, Selebgram Palembang yang Sebut Buka Lahan Lebih Baik Membakar Minta Maaf

Regional
Polisi Tangkap Truk Muatan Pupuk Bersubsidi yang Akan Diselundupkan di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang

Polisi Tangkap Truk Muatan Pupuk Bersubsidi yang Akan Diselundupkan di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang

Regional
Tangsel Buang Sampah di TPA Dengung Mulai 2024, Pemkab Lebak: Belum Ada Kesepakatan

Tangsel Buang Sampah di TPA Dengung Mulai 2024, Pemkab Lebak: Belum Ada Kesepakatan

Regional
Respons Gibran soal Usulan Jokowi Jadi Ketum PDI-P Gantikan Megawati

Respons Gibran soal Usulan Jokowi Jadi Ketum PDI-P Gantikan Megawati

Regional
800 Personel TNI AD Dikirim ke NTT Jaga Perbatasan RI-Timor Leste

800 Personel TNI AD Dikirim ke NTT Jaga Perbatasan RI-Timor Leste

Regional
Berkunjung ke Banyumas, Anies Kenang Masa-masa KKN

Berkunjung ke Banyumas, Anies Kenang Masa-masa KKN

Regional
Angka Stunting di Flores Timur Turun 2,42 Persen dalam 6 Bulan Terakhir

Angka Stunting di Flores Timur Turun 2,42 Persen dalam 6 Bulan Terakhir

Regional
Polisi Uji DNA Kerangka Manusia Dalam Drum di Aceh Besar

Polisi Uji DNA Kerangka Manusia Dalam Drum di Aceh Besar

Regional
Beras dan Rokok Kretek Picu Inflasi di Bangka Belitung

Beras dan Rokok Kretek Picu Inflasi di Bangka Belitung

Regional
Dua Kecamatan di Flores Timur Siaga Kekeringan dan Kebakaran Hutan

Dua Kecamatan di Flores Timur Siaga Kekeringan dan Kebakaran Hutan

Regional
Berkunjung ke Banyumas, Anies Sapa Warga dengan Bahasa Ngapak

Berkunjung ke Banyumas, Anies Sapa Warga dengan Bahasa Ngapak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com