Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mak Siti, Tukang Rosok di Semarang Besarkan 4 Anaknya dengan Penghasilan Harian Rp 20.000

Kompas.com - 20/01/2023, 14:50 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

“Sekarang mending, kalau kena banjir gak separah dulu, awal tahun kemarin cuma selutut,” bebernya.

Meski begitu, ia agak menyesali tak mampu membiayai kuliah anak-anaknya. Untungnya mereka memahami keadaan sang ibu dan membantu bekerja.

Ujian yang dihadapi Mak Siti tak sampai di situ. Anak keduanya meninggal pada usia 17 tahun karena tidak berhasil menjalani perawatan bagi disabilitas.

Kemudian anak perempuannya mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah tulang. Butuh belasan juta untuk dapat membiayai operasi anaknya.

“Alhamdulillah, mungkin karena saya jujur saat bekerja dan sering didzolimi orang lain, di sisi lain diberi kemudahan Tuhan,” tuturnya.

Dalam pekerjaannya, Mak Siti terbilang gigih dan teliti. Bila mendapati sampah kuningan, ia kumpulkan dalam toples dan dibuka saat menjelang lebaran.

Baca juga: Angka Kemiskinan Banten Naik, Pj Gubernur Sebut Hanya Terjadi di Perkotaan

Kini relasinya di dunia persampahan sudah cukup luas. Mak Siti tak perlu bersusah payah mengais sampah seperti dahulu.

Kenalannya bakal langsung menelepon Mak Siti bila sampah telah menumpuk. Terbukti, sosoknya dikenal baik dan sederhana oleh warga sekitar. Saat Kompas.com menanyakan alamat rumahnya, seorang warga menawarkan untuk mengantar.

Berkat kegigihan Mak Siti yang tak pernah menunjukkan gengsi, pekerjaan sebagai tukang rosok juga tidak lagi disepelekan. Pasalnya pekerjaan yang membantu daur ulang sampah itu tetap terbilang lebih mulia ketimbang meminta-minta.

“Teman-teman saya ajak gosek (merosok) daripada ngemis, sekarang ada 11 orang mungkin jadi ikutan, bisa makan, bisa nyekolahin anak. Mereka sering terima kasih ke saya, padahal saya enggak ngasih apa-apa,” ujarnya dengan tawa kecil.

Bila mengacu pada pada angka garis kemiskinan yang baru dirilis BPS Jateng sebesar Rp 464.000 per kapita per bulan, maka Mak Siti dengan penghasilan tak pasti itu kemungkinan besar masuk garis kemiskinan.

Bahkan dengan penghasilannya sekitar Rp 20.000-30.000 untuk menghidupi dirinya dan ketiga anaknya, Mak Siti dapat tergolong miskin ekstrem.

Pasalnya, garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia 2022, yakni sebesar Rp 322.170 per kapita per hari. Atau mereka hidup dengan kurang dari Rp 10.739 untuk setiap orang per harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com