Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Sragen Merangkak Naik, Bulog Gencarkan Operasi Pasar

Kompas.com - 20/01/2023, 10:26 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Harga beras di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, merangkak naik dengan nilai Rp 12.000 per kilogram. Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) menggelar operasi pasar (OP) di 37 titik lokasi.

Kondisi kenaikan beras ini sudah berlangsung sekitar dua minggu lalu, seperti yang diungkap warga Kedawung, Tuginem (46) yang mengaku telah merogoh kocek lebih banyak dari biasanya.

"Ya lumanyan berat. Biasanya Ndak segitu, ini naik. Kemaren sampai sekitar Rp 12.000 perkilo," kata perempuan itu saat mengantre OP beras dari Bulog di Kelurahan Kedawung, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Luluh, Mendag Izinkan Keran Impor Beras Ditutup 16 Februari 2023

Hal serupa juga dirasakan Minem (50), yang mengatakan beberapa hari ini dirinya lebih menghemat pengeluaran rumah tangganya, agar bisa cukup membeli beras.

"Mau ndak mau berhemat. Beras makanan pokok kita, kalau makan ndak makan beras belum makan," jelasnya di sela-sela mengantre OP beras di Kelurahan Kedawung.

Melihat adanya sejumlah keluhan itu, BULOG melakukan menekan stabilitasi harga dengan sejumlah program, seperti halnya, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) disejumlah lokasi.

"Kali ini kita operasi pasar langsung di desa Kedawung, Kabupaten Sragen. Karena memang sekarang kondisi harga beras sedang tinggi, untuk itu kita masif melakukan kegiatan operasi pasar baik ke pasar tradisional, pasar rakyat, kios pedagang eceran maupun kios ritel dan juga tentunya bisa langsung operasi pasar ke warga," kata Pimpinan Cabang BULOG Surakarta, Andy Nugroho, Kamis (19/1/2023).

Ia menjelaskan selama melakukan OP menjual beras dengan kualitas baik dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku di lapangan, yakni Rp 8.300 hingga Rp 8.500 per kilo.

"Kita menjual dari Rp 8.300 perkilo, untuk kemasan 5 kg berarti Rp 41.500. Namun, untuk titik pembagian dimungkinkan ada biaya ongkos angkutan operasional mungkin nanti harganya sudah tidak Rp 8.300, namun masih di bawah HET. Mungkin, Rp 8.400 atau Rp 8.500," paparnya

Untuk menekan di setiap wilayah Kabupaten Sragen, Andy menjelaskan ada melakukan OP di 37 titik, yang telah dijadwalkan sesuai koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.

"Untuk hari ini ada sekitar 500 orang dan disiapkan 5 beras. Selanjutnya akan di jadwalkan ke 37 wilayah lain khusus di Sragen. Diwilayah lain (Soloraya), juga telah dilaksanakan secara bertahap," jelasnya.

Ia menjelaskan saat ini ketersediaan atau pasokan beras sebelum masa panen, mencapai 3.600 ton beras, terhitung dari awal Januari hingga Kamis (19/1/2023).

"Jadi tidak perlu lagi resah atau tidak perlu lagi membeli dengan harga tinggi sudah bisa membeli di kami dengan harga rendah. Harapannya bisa stabil, OP penugasannya sampai akhir tahun cuma untuk jangka pendeknya, kita sampai harga di pasaran ini stabil," jelasnya.

Baca juga: Impor Dibuka, Harga Beras Tetap Naik, Apa yang Salah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com