SEMARANG, KOMPAS.com - Pertunjukan Wayang Potehi menjadi hiburan paling dinanti menjelang Imlek seperti saat ini.
Konon, kebudayaan khas peranakan Tionghoa ini pernah eksis di Kota Semarang medio 1950-an. Sayangnya, kini kesenian Wayang Potehi mulai punah seiring berkembangnya zaman.
Hal tersebut disampaikan oleh dalang Wayang Potehi asal Semarang, Thio Haouw Liep.
Baca juga: Wayang Potehi Jombang Ikuti Festival di Belanda, Sempat 2 Kali Gagal Berangkat
Pria yang kerap dipanggil Koh Holi itu menuturkan, pertunjukan Wayang Potehi yang hampir punah itu disebabkan oleh belum adanya generasi penerus dalang Wayang Potehi, terlebih di Kota Semarang.
Dengan demikian, dirinya berusaha melestarikan budaya khas peranakan Tionghoa ini dengan berlatih dan mengajarkan ke anak-anak muda Semarang.
"Sekarang sudah mulai punah, jadi saya coba untuk mengajak anak-anak muda untuk belajar. Ya secara bertahap, pertama belajar musik dulu, baru belajar wayang," jelas Thio kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2023).
Lebih jelas Thio mengatakan, kata Potehi berasal dari kata "pou" yang memiliki arti kain, "te" berarti kantong, dan "hi" artinya wayang.
Dengan demikian, Wayang Potehi ialah wayang yang berbentuk layaknya boneka tangan dan berbahan kain. Meski, terdapat beberapa bagian berbahan kayu.
"Cara mainnya sebenarnya gampang-gampang susah, karena hanya pakai tangan. Kalau bahasa yang digunakan, pakai Bahasa Mandarin dan Hokkien," tutur dia.
Baca juga: Toleransi di Semarang, Pementasan Wayang Potehi di Halaman Masjid Kauman
Cara memainkan Wayang Potehi, imbuh Thio, yaitu dengan menggunakan lima jari. Ibu jari dan jari kelingking untuk mengoperasikan tangan wayang, sedangkan tiga jari tengah untuk memainkan kepala wayang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.