Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak, Pengamat: Banyumas Sedang Tidak Baik-baik Saja

Kompas.com - 20/01/2023, 10:02 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Rentetan kasus kekerasan seksual yang dialami anak di bawah umur di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, harus menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten (Pemkab).

Pengamat perlindungan perempuan dan anak sekaligus sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr Tri Wuryaningsih meminta agar pemkab tidak tinggal diam.

"Ini mesti menjadi perhatian khusus pemda, di Banyumas banyak kasus (kekerasan seksual terhadap anak) yang ekstrem, tidak hanya sekali dua kali," kata wanita yang akrab disapa Triwur ini, saat dihubungi Jumat (19/1/2023).

Baca juga: Anak 12 Tahun di Banyumas Jadi Korban Pemerkosaan hingga Hamil, Pengamat: Sekolah Tidak Boleh Mengeluarkan dengan Dalih Apa Pun

Terbaru, kasus pemerkosaan menimpa anak berusia 12 tahun yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Tak tanggung-tanggung, pelakunya berjumlah delapan orang.

Mirisnya, sebagian besar para pelaku merupakan lansia yang bertetangga dengan korban.

Belum lama ini, tepatnya pada September 2021, polisi juga membongkar kasus serupa. Korbannya merupakan anak keterbelakangan mental yang masih berusia 15 tahun.

Saat itu polisi menetapkan delapan pria, dua di antaranya lansia sebagai tersangka pemerkosaan. Lagi-lagi para pelaku bukan orang asing bagi korban, karena bertetangga.

"Ini warning, pemda harus melakukan sesuatu. Dengan banyaknya peristiwa ini, membuka mata kita bahwa Banyumas ini sedang tidak baik-baik saja soal perlindungan anak," tegas Triwur.

Selain pemerintah, lanjut Triwur, pengawasan orangtua juga mutlak dilakukan untuk melindungi anak-anaknya. Pasalnya, anak-anak masih dalam kendali orangtua.

Baca juga: Bantah Keluarkan Paksa Siswa yang Jadi Korban Pemerkosaan di Banyumas, Kepsek: Saya Justru Melindungi

Dalam konteks kekerasan seksual, Triwur juga mendorong orangtua agar memberikan edukasi seksual kepada anak-anaknya sejak dini.

"Pendidikan seks diberikan sesuai dengan usianya, saat kecil dibekali bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang orang, setelah mens ditambahi pemahaman risikonya. Kedua diberi pemahaman tentang bahaya seks sebelum usia matang," jelas Triwur.

Tak kalah penting, kata Triwur, orangtua juga harus mengawasi penggunaan gadget anaknya agar tidak terkontaminasi hal-hal negatif.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah 12 Tahun di Banyumas Diperkosa 8 Pria hingga Hamil, Kini Dipaksa Keluar Sekolah

"Karena semua anak terhubung dengan internet, apa pun bisa diakses, termasuk materi pornografi, itu menjadi pemicu anak mengkonsumsi itu. Pornografi itu seperti narkotika, bisa menjadi candu," kata Triwur.

Berdasarkan data Unit Pengelola Teknik Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Banyumas, kasus kekerasan seksual terhadap anak meningkat pada tahun 2022.

Pada tahun 2021 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang ditangani sebanyak 28 kasus dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 47 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com