Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

5 Penambang Ilegal di Magelang yang Diperiksa ESDM Jateng Tandatangani Surat Pernyataan

Kompas.com - 20/01/2023, 09:31 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah menjalani pemeriksaan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, 5 pelaku tambang pasir ilegal di Magelang diminta mendatangani surat pernyataan yang berisi 3 kesepakatan.

Kepala EDSM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengakui, tindakan yang diberikan masih berupa teguran dalam ranah pembinaan.

Baca juga: T-Rex yang Bermain di Tambang Pasir Ilegal di Klaten?

Namun hal itu tidak menjadikan pihaknya lemah. Bila terbukti mengulang perbuatan ilegal itu, Ia siap menyeret pelaku ke ranah hukum.

“Kita berikan teguran, pertama pesan tidak boleh mengulang. Kedua kalo lokasi berizin, masih kami beri kesempatan untuk menyelesaikan izinnya, tapi tidak boleh menambang sebelum izin selesai,” kata Sujarwanto kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Akan tetapi, bila termasuk daerah terlarang untuk tambang, maka para pelaku tidak boleh dan tidak bisa melanjutkan kegaitan tambang. Pihaknya akan melakukan asesmen kerusakannya, dan mereka harus bertanggung jawab.

“Yang ketiga, dia kan ambil barang negara, kita sudah hitung berapa yang diambil meski tidak tepat karena berdasarkan pengakuan lama kerja dan berapa ritase yang diangkut, itu nanti harus dibayar pajaknya di kabupaten, tiga hal itu yang mereka harus selesaikan,” bebernya.

Dari profiling tersebut, mereka menandatangani surat pernyataan tidak mengulang dan sebagai komitmen. Pihaknya juga mengeluarkan surat yang menyatakan mereka terbukti melakukan penambangan ilegal.

“Kalau tiga hal ini mereka tidak ikut iya sudah, hukumnya berjalan, tim terpadu penegaan hukum yang akan mengambil tindakan tegas,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Mineral dan batubara ESDM Jateng, Agus Sugiarto membeberkan terdapat 15 lokasi yang ditemui dan hendak diperiksa. Dua diantanya masuk Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

“Yang datang mau diklarifikasi 5, yang lain lari. Kita sesuai arahan Pak Kadis kan tindakan preventif, bukan represif langsung hajar, tapi lebih pada penyadaran bagaimana mereka agar tau yang dilakukan itu salah dan diajak benar,” katanya.

Pihaknya menyebutkan telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Balai TNGM. Menurutnya mereka sudah ke lapangan memperingatkan hal itu. Kemudian mengajak para pihak untuk mencegah praktek buruk tersebut.

Baca juga: Cuitan Gibran Ada Beking Tambang Pasir Ilegal, Kapolres Klaten: Kami Koordinasi dengan Pemda

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sindikat Pemalsu SIM di Sawahlunto Dibongkar, 4 Orang Ditangkap

Sindikat Pemalsu SIM di Sawahlunto Dibongkar, 4 Orang Ditangkap

Regional
Jadi Tersangka Pengeroyokan, Siswa asal Bojonegoro Ujian Sekolah di Lapas Tuban

Jadi Tersangka Pengeroyokan, Siswa asal Bojonegoro Ujian Sekolah di Lapas Tuban

Regional
Rem Blong, Vario Adu Banteng Beat di Kismantoro-Wonogiri, Satu Tewas

Rem Blong, Vario Adu Banteng Beat di Kismantoro-Wonogiri, Satu Tewas

Regional
Polisi Buru Bos Judi Online Dipromosikan 2 Selebgram Sumbar, Diduga dari Dalam Negeri

Polisi Buru Bos Judi Online Dipromosikan 2 Selebgram Sumbar, Diduga dari Dalam Negeri

Regional
Anggaran Fotokopi di Puskesmas Ngombol Rp 53,9 Juta, Ini Penjelasan Dinkes Purworejo

Anggaran Fotokopi di Puskesmas Ngombol Rp 53,9 Juta, Ini Penjelasan Dinkes Purworejo

Regional
Kunjungi Maros, Jokowi: Saya Datang untuk Mengecek Beras, karena Sulsel Lumbungnya Beras

Kunjungi Maros, Jokowi: Saya Datang untuk Mengecek Beras, karena Sulsel Lumbungnya Beras

Regional
Kenakan Jaket Piala Dunia U-20 Indonesia, Gibran: Tunggu Saja

Kenakan Jaket Piala Dunia U-20 Indonesia, Gibran: Tunggu Saja

Regional
Polisi Kawal Suporter Bonek Mania Pulang Pergi hingga Perbatasan Semarang, 3500 Personil Sudah Disiagakan

Polisi Kawal Suporter Bonek Mania Pulang Pergi hingga Perbatasan Semarang, 3500 Personil Sudah Disiagakan

Regional
Di Balik Penangkapan Bupati Kapuas oleh KPK, dari Rumah Dinas hingga Harta Setara dengan Nilai Korupsi

Di Balik Penangkapan Bupati Kapuas oleh KPK, dari Rumah Dinas hingga Harta Setara dengan Nilai Korupsi

Regional
Maling Motor Modus Pura-pura Belikan Makan Warga yang Sedang Tadarus Dibekuk

Maling Motor Modus Pura-pura Belikan Makan Warga yang Sedang Tadarus Dibekuk

Regional
Dandim Buton: Kasus Oknum TNI Memukul Warga Telah Selesai Secara Kekeluargaan, tapi Proses Hukum Tetap Berjalan

Dandim Buton: Kasus Oknum TNI Memukul Warga Telah Selesai Secara Kekeluargaan, tapi Proses Hukum Tetap Berjalan

Regional
Warga Kabupaten Jayapura Mengeluh Jaringan Internet Lemot, Diskominfo: Kapasitasnya Masih Terbatas

Warga Kabupaten Jayapura Mengeluh Jaringan Internet Lemot, Diskominfo: Kapasitasnya Masih Terbatas

Regional
Pengendara Motor di Lombok Tengah Ditemukan Tewas, Diduga Korban Tabrak Lari

Pengendara Motor di Lombok Tengah Ditemukan Tewas, Diduga Korban Tabrak Lari

Regional
Kotak Berplastik Hitam Bikin Heboh Jemaat Gereja di Lampung, Disangka Bom Ternyata Perlengkapan Perjamuan Kudus

Kotak Berplastik Hitam Bikin Heboh Jemaat Gereja di Lampung, Disangka Bom Ternyata Perlengkapan Perjamuan Kudus

Regional
Bakal Dikunjungi Jokowi, Warga Kampung Nelayan Maros: Ini Sejarah di Desa Kami

Bakal Dikunjungi Jokowi, Warga Kampung Nelayan Maros: Ini Sejarah di Desa Kami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke