Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Anak 12 Tahun di Banyumas Jadi Korban Pemerkosaan hingga Hamil, Pengamat: Sekolah Tidak Boleh Mengeluarkan dengan Dalih Apa Pun

Kompas.com - 19/01/2023, 16:04 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.com - Kebijakan salah satu SMP Negeri di Banyumas, Jawa Tengah, yang meminta anak 12 tahun korban pemerkosaan untuk mengundurkan diri karena hamil dinilai tidak tepat.

Hal itu disampaikan pengamat perlindungan perempuan dan anak dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Tri Wuryaningsih.

"Ketika anak menjadi korban sebenarnya sekolah tidak boleh mengeluarkan dengan dalih apa pun, karena dia ini korban," tegas Triwur, sapaannya, saat dihubungi, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Bantah Keluarkan Paksa Siswa yang Jadi Korban Pemerkosaan di Banyumas, Kepsek: Saya Justru Melindungi

Menurut Triwur, semestinya pihak sekolah memberikan kesempatan siswa tersebut untuk melanjutkan pendidikan. Pada saat akan melahirkan, siswa bisa diberi cuti.

"Sebetulnya biarkan dia sekolah. Kemudian pada masanya melahirkan biarkan diberikan cuti, nanti bisa melanjutkan lagi," kata mantan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak Kabupaten Banyumas ini.

Namun begitu, dia mengakui biasanya anak akan dengan sukarela mengundurkan diri karena merasa malu.

"Dalam konteks ini semestinya ditawari dulu, kamu masih mau sekolah enggak, malu enggak kalau melanjutkan. Tapi tidak akan ada sekolah memberikan seperti itu," ujar Triwur.

Di sisi lain, apabila anak tersebut memilih untuk melanjutkan sekolah juga harus diperhatikan dampak psikologinya. Pasalnya, kasus ini telah menyedor perhatian publik, termasuk di lingkungan sekolahnya.

"Siap mental enggak? Nanti malah jadi korban bullying. Tapi semestinya memang tidak mengeluarkan dengan alasan apapun. Kalau sekolah insiatif meminta untuk mengundurkan diri itu tidak pas, karena dia korban," kata Triwur.

Diberitakan sebelumnya, anak yang menjadi korban pemerkosaan dikeluarkan paksa dari sekolah dengan diminta membuat surat pernyataan pengunduran diri.

Namun pihak sekolah membantah. Surat pengundurkan diri itu dibuat atas persetujuan orangtua korban dengan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tradisi Tukudher di Kendal, Ratusan Masyarakat Berebut Membeli Telur Mimi

Tradisi Tukudher di Kendal, Ratusan Masyarakat Berebut Membeli Telur Mimi

Regional
Sekelompok Pemuda Diduga Tawuran dengan Senjata, Polres Salatiga Lakukan Penyisiran di JLS

Sekelompok Pemuda Diduga Tawuran dengan Senjata, Polres Salatiga Lakukan Penyisiran di JLS

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan Meninggal di Tempat Sampah di Jayapura

Bayi Laki-laki Ditemukan Meninggal di Tempat Sampah di Jayapura

Regional
Jelang Ramadhan, 2.092 Peserta Suluk Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia Merapat ke Bengkulu

Jelang Ramadhan, 2.092 Peserta Suluk Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia Merapat ke Bengkulu

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 5,1 Guncang Lembata NTT

Gempa Bumi Magnitudo 5,1 Guncang Lembata NTT

Regional
Adat Tonggeyamo, Tradisi Menanti Penetapan 1 Ramadhan di Gorontalo

Adat Tonggeyamo, Tradisi Menanti Penetapan 1 Ramadhan di Gorontalo

Regional
Cerita Pria di Probolinggo Saksikan Temannya Ditabrak Kereta Api Saat Pulang Kampung Bersama

Cerita Pria di Probolinggo Saksikan Temannya Ditabrak Kereta Api Saat Pulang Kampung Bersama

Regional
20.000 Warga Antusias Ikuti Shalat Tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed

20.000 Warga Antusias Ikuti Shalat Tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Provinsi Riau

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Provinsi Riau

Regional
Polisi Dikeroyok Orang Mabuk hingga Patah Kaki di Tempat Hiburan Malam Batam

Polisi Dikeroyok Orang Mabuk hingga Patah Kaki di Tempat Hiburan Malam Batam

Regional
Kronologi Tukang Ojek di Papua Tewas Ditembak KKB, Pelaku Pura-pura Jadi Penumpang

Kronologi Tukang Ojek di Papua Tewas Ditembak KKB, Pelaku Pura-pura Jadi Penumpang

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Provinsi Bengkulu

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Provinsi Bengkulu

Regional
30 Rumah di Sorong Ludes Terbakar, Api Diduga Berasal dari Kompor

30 Rumah di Sorong Ludes Terbakar, Api Diduga Berasal dari Kompor

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Sumatera Barat

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Sumatera Barat

Regional
[POPULER NUSANTARA] Skenario Suami Kades Temukan Kardus Berisi Bayi | Kisah Pemuda Asal Kendari Sultra Lolos Jadi Tentara Amerika

[POPULER NUSANTARA] Skenario Suami Kades Temukan Kardus Berisi Bayi | Kisah Pemuda Asal Kendari Sultra Lolos Jadi Tentara Amerika

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke