KOMPAS.com - Posisi geologis Indonesia sangat terkait dengan keberadaan empat lempeng tektonik, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Laut Filipina.
Aktivitas dan interaksi keempat lempeng tektonik tersebut telah memengaruhi dinamika morfologi serta aktivitas tektonik dan vulkanik di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Teori Lempeng Tektonik
Seperti diketahui, lempeng tektonik erat kaitannya dengan lapisan litosfer bumi, di mana bagian atasnya terdiri dari kerak dan mantel yang memiliki sifat kaku dan padat.
Proses pergerakan yang terjadi pada bagian litosfer ini membentuk lempeng-lempeng tektonik, yang kemudian membentuk dinamika morfologi permukaan bumi.
Baca juga: 4 Sesar Aktif di Sulawesi, Ada Sesar Palu Koro yang Pernah Memicu Gempa dan Tsunami
Hal ini sesuai dengan Teori Tektonik Lempeng di mana bumi dikatakan tersusun dari lempeng-lempeng yang bergerak secara dinamis, berupa lempeng benua atau lempeng samudera yang dibedakan berdasar karakteristiknya.
Teori Tektonik Lempeng ini juga yang melahirkan istilah “Ring Of Fire”, jalur tumbukan Lempeng Pasifik yang identik dengan jajaran gunung api aktif dan aktivitas seismik yang tinggi.
Baca juga: Mengenal 10 Sesar Aktif di Indonesia, dari Sumatera hingga Papua
Dirangkum dari laman Gramedia dan BMKG Wilayah III Denpasar, berikut adalah penjelasan mengenai empat lempeng tektonik yang ada di wilayah Indonesia.
Lempeng Eurasia adalah lempeng terbesar ketiga di dunia meliputi bagian Samudra Atlantik, Samudra Arktik, sebagian besar daratan Eropa, Rusia, Asia, dan beberapa cekungan sub-samudra.
Lempeng Eurasia adalah lempeng benua yang juga disebut sebagai lempeng paling aktif di dunia secara geologis.
Sebagai salah satu lempeng makro, luas Lempeng Eurasia kurang lebih 67,8 juta kilometer persegi, dan bergerak relatif ke arah utara
Wilayah Indonesia sebagian besar berada di Lempeng Eurasia mencakup Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara dan Pulau Maluku.
Lempeng Indo-Australia (Lempeng India-Australia) adalah salah satu lempeng benua yang terbentuk dari penyatuan lempeng Australia dan lempeng India pada jutaan tahun lalu.
Lokasi bertemunya lempeng Australia dan lempeng India ini pula yang membentuk jajaran pegunungan Himalaya.
Lempeng ini merupakan lempeng makro/besar yang memiliki luas kurang lebih 58,9 juta kilometer persegi, dan bergerak relatif ke arah utara menyusup kedalam Lempeng Eurasia.
Wilayah Indonesia yang berada di Lempeng Indo-Australia meliputi Pulau Papua dan juga Kepulauan Nusa Tenggara bagian timur.