KOMPAS.com - M (28), guru ngaji sekaligus pelatih rebana diduga memperkosa 25 anak laki-laki di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Pemerkosaan dilakukan sejak tiga tahun terakhir di sejumlah tempat antara lain tempat kos pelaku, tempat mengaji, rumah korban hingga pantai dan daerah persawahan.
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu korban mengeluhkan sakit di bagian anus saat buang air besar (BAB).
Setelah didesak orangtuanya, koban mengaku telah dilecehkan secara seksual oleh M.
Menurut Kasatreskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo dari hasil pemeriksaan terungkap hampir semua murid les rebana menjadi korban kekerasan seksual M.
Baca juga: Guru Les Rebana yang Sodomi 21 Anak di Batang Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual
"Dari pengakuan para korbannya, akhirnya hampir semua murid dari les rebana mengaku telah mendapatkan perlakukan yang tidak senonoh dari M," kata Yorisa pada Rabu (11/1/2023).
Yorisa menjelaskan pelaku mengiming-imingi para korban dengan memberikan makanan ringan agar bisa diajak pergi.
"Dari penyidikan sementara, perlakuan korban berbeda-beda, ada yang sampai disodomi, ada yang cuma diraba-raba," lanjut dia.
Yorisa mengatakan dari hasil penyelidikan sementara, saat masih anak-anak, pelaku M pernah menjadi korban pelecehan seksual.
Sehingga, dari coba-coba, akhirnya ketagihan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak yang merupakan muridnya.
Ia mengatakan awalnya ada 12 korban yang melapor. Belakangan jumlah korban bertambah hingga 25 anak.
Baca juga: LBH APIK Desak Aparat Beri Layanan Pemulihan Psikologis Gratis bagi 21 Anak Korban Sodomi di Batang
Beberapa korban di antaranya tinggal di desa tetangga, sedangkan yang lainnya berasal dari desa yang sama dengan terduga pelaku.
"Dari keterangan para korban, mereka menyampaikan bahwa para korban ini mendapat perlakuan pelecehan seksual yaitu sodomi," ungkapnya.
Menurutnya M sudah mengakui perbuatannya saat disidang oleh anggota keluarga korban.
"Sebenarnya sudah pernah M disidang dengan keluarga korban mengakui perbuatannya. Namun dilakukan kembali dengan jumlah yang lebih banyak. Akhirnya keluarga korban marah dan langsung lapor polisi," kata Yorisa,
Yorisa menyampaikan, posko aduan pun masih dibuka sampai saat ini, sehingga orangtua yang anaknya menjadi korban tak perlu ragu untuk melapor.
Baca juga: Guru Les Rebana di Batang Sodomi 25 Anak, Terungkap Setelah Korban Kesakitan Saat BAB
"Kita sudah menggandeng Pak Kades untuk sosialisasi atau mengimbau kepada warga agar putra putri yang tinggal di sekitar rumah tersangka ini ditanya, siapa tahu, tidak menutup kemungkinan menjadi korban," jelasnya.
Yorisa pun akan menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Batang dan tim trauma healing untuk menghilangkan rasa trauma dari tindakan asusila yang diterima anak-anak itu.
"Kemudian juga nanti bagaimana setelah mereka jadi korban itu, (bagaimana cara) mengendalikan rasa kepercayaan. Kami akan gandeng P2TP2A Kabupaten, kemudian dari tim trauma healing," kata Yorisa.
Sementara itu pendamping keluarga korban dari LSM Trinusa, Dimas Adi Pamungkas mengatakan sejumlah orangtua baru mengetahui anaknya menjadi korban setelah kabar mengenai kasus ini beredar.
Baca juga: Sodomi 10 Anak, Nelayan di Riau Ditangkap
Khawatir usai mengetahui informasi tersebut, para orangtua itu pun segera menanyakan kepada anak-anaknya.
"Ternyata betul sebagian besar menjadi korban, yang kemudian melaporkan pada posko aduan," ujar Dimas.
Pelaku tindakan asusila ini ditangkap polisi setelah keluarga korban melapor ke Polres Batang.
Ia sempat melarikan diri setelah mengetahui kabar bahwa para orangtua korban melaporkan perbuatannya ke polisi.
Meski sempat melarikan diri, ia akhirnya berhasil ditangkap di rumah kontrakannya tanpa melakukan perlawanan pada Kamis (5/1/2023).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Himawan Sarono | Editor : Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.