Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2023, 14:00 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu, Sumirah (54), di Padukuhan Putat 2, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, menjadi korban kejahatan jalanan. Sempat dirawat, kini dirinya pulang lebih cepat karena tidak memiliki biaya.

Sumirah bercerita, Sabtu 14 Januari 2023, dirinya berjualan ke Pasar Piyungan. Seperti biasa, barang dagangan seperti daun salam dan lainnya dipersiapkan sejak pukul 03.00 WIB.

Sejumlah barang dagangan sudah dititipkan kendaraan langganannya, dia hanya membawa beberapa barang yang dibawa menggunakan sepeda motornya.

Baca juga: Tak Punya Biaya untuk Sunatan, Ayah Kandung Potong Kemaluan Anaknya dengan Silet

Saat sampai di sekitar tikungan Bokong Semar, Kapanewon Piyungan, Bantul, ada sepeda motor dan truk di depannya. Sepeda motor itu menyalip truk, dan dirinya memilih untuk tetap di belakang truk.

Namun, dari arah berlawanan muncul sepeda motor dengan lampu cukup terang dan tiba-tiba menyerangnya.

"Ada sepeda motor dari arah berlawanan menggunakan lampu terang banget putih kena mata saja, tahu-tahu ceprot kena wajah saya," kata Sumirah saat ditemui wartawan di rumahnya, Kamis (19/1/2023).

Seketika tubuhnya lemas, tetapi  dia masih bisa mengendalikan sepeda motor untuk ke pinggir. Dia berteriak meminta tolong kepada warga, dan akhirnya di bawa rumah sakit umum daerah Prambanan. "Tolong-tolong, Pak, saya bilang begitu. Ada orang yang datang," kata dia.

Sumirah mendapatkan sembilan jahitan di wajahnya dan tulang hidungnya patah. Dia tidak bisa bernapas melalui hidung, dan selama tiga hari pascakejadian pandangannya terganggu.

Sempat dirawat selama empat hari, dirinya dan keluarga memutuskan untuk tidak melanjutkan perawatan karena keterbatasan biaya.

Baca juga: Anak Meninggal sampai Enam Hari Masih dalam Kandungan Istrinya, Aktor Aji Yusman Ungkap Tak Punya Biaya Operasi

"Karena biaya ya, Mas, suruh bayar mandiri, BPJS tidak bisa meng-cover, terus selama empat hari sudah Rp 4,2 juta. Saya keluarga miskin, bapak (suami) cuma buruh harian," kata dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Warga TTS yang Meninggal akibat Rabies, Sempat Lerai Anjing yang Saling Gigit

Warga TTS yang Meninggal akibat Rabies, Sempat Lerai Anjing yang Saling Gigit

Regional
Cerita Hijazi, Putranya Raih Gelar Doktor di Amerika: Dia Selalu Bantu Kami Urus Ternak

Cerita Hijazi, Putranya Raih Gelar Doktor di Amerika: Dia Selalu Bantu Kami Urus Ternak

Regional
Mengapa Pandeglang Dijuluki Kota Badak?

Mengapa Pandeglang Dijuluki Kota Badak?

Regional
Marah Tak Diberi Sembako, Motif Pria di Kalsel Bunuh IRT

Marah Tak Diberi Sembako, Motif Pria di Kalsel Bunuh IRT

Regional
Melawan dan Lukai Petugas Saat Akan Ditangkap, Pria Pembunuh IRT di Kalsel Tewas Ditembak Polisi

Melawan dan Lukai Petugas Saat Akan Ditangkap, Pria Pembunuh IRT di Kalsel Tewas Ditembak Polisi

Regional
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Batakan Kalsel, Kepalanya Tinggal Tengkorak

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Batakan Kalsel, Kepalanya Tinggal Tengkorak

Regional
Dugaan KKB Egianus Kogoya Bakal Menuju ke Kenyam, Kapolres Nduga: Pusat Logistik Mereka

Dugaan KKB Egianus Kogoya Bakal Menuju ke Kenyam, Kapolres Nduga: Pusat Logistik Mereka

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pemuda Lombok Tengah Raih Gelar Doktor di Amerika | Eri Cahyadi  Kenang Momen Kebersamaan dengan Whisnu Sakti Buana

[POPULER NUSANTARA] Pemuda Lombok Tengah Raih Gelar Doktor di Amerika | Eri Cahyadi Kenang Momen Kebersamaan dengan Whisnu Sakti Buana

Regional
Dimulai dari Sektor Pendidikan, Begini Upaya Bupati Talaud Dorong Pembangunan di Wilayahnya

Dimulai dari Sektor Pendidikan, Begini Upaya Bupati Talaud Dorong Pembangunan di Wilayahnya

Regional
Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria Termasuk Polisi, Guru, dan Kades

Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria Termasuk Polisi, Guru, dan Kades

Regional
Viral, Ibu Hamil Meninggal Saat Melahirkan di Muratara, Suami Sebut Bidan dan Perawat Pilih Tidur

Viral, Ibu Hamil Meninggal Saat Melahirkan di Muratara, Suami Sebut Bidan dan Perawat Pilih Tidur

Regional
Gerebek dan Cabuli Remaja 13 Tahun yang Sedang Pacaran, Pria di Kalbar Ditangkap

Gerebek dan Cabuli Remaja 13 Tahun yang Sedang Pacaran, Pria di Kalbar Ditangkap

Regional
Demi Kuasai Perhiasan Emas, Anak di Morowali Sulteng Bunuh Ibunya yang Renta

Demi Kuasai Perhiasan Emas, Anak di Morowali Sulteng Bunuh Ibunya yang Renta

Regional
Pria di Kupang Perkosa Siswi SMP, Aksinya Kepergok Istri

Pria di Kupang Perkosa Siswi SMP, Aksinya Kepergok Istri

Regional
Asap Pembakaran Sampah Kepung Pemukiman di Kabupaten Tangerang, Warga Terserang Penyakit dan Mengungsi

Asap Pembakaran Sampah Kepung Pemukiman di Kabupaten Tangerang, Warga Terserang Penyakit dan Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com