SALATIGA, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian hingga saat ini masih bekerja keras untuk menyelidiki kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang Iwan Boedi.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan penyelidikan terhadap kejadian terus dilakukan. "Masih dalam proses, terus berproses. Mohon doanya agar terungkap," katanya usai peresmian gedung baru di Mapolres Salatiga, Kamis (19/1/2023).
Menurut Iqbal, Kementerian Sekretariat Negara telah memberikan tanggapan terhadap surat yang dikirimkan Theresia Alvita Saraswati.
Dalam surat tertanggal 10 Januari 2023, disampaikan bahwa jajaran Polda Jawa Tengah telah menyelidiki dengan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa 26 saksi, dan mengamankan sejumlah barang bukti.
"Selain itu juga meminta pendapat ahli pidana, IT, dan forensik serta melaksanakan gelar perkara," ujarnya.
"Hasil dari rekomendasi perkara ditingkatkan di tingkat penyidikan. Penyidik juga akan melakan rencana tindak lanjut dengan berkoordinasi dengan jajaran Pomdam dan Kodam IV/Diponegoro, melakukan prarekonstruksi terhadap para saksi di TKP, serta mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyedikan (SP2HP) secara berkala," kata Iqbal.
Seperti diketahui, ASN Pemkot Semarang Iwan Boedi sempat dilaporkan menghilang, sebelum ditemukan di kawasan Pantai Marina dalam keadaan termutilasi dan dibakar.
Hingga saat ini, eksekutor maupun siapa dalang pembunuhan tersebut masih belum terungkap.
Baca juga: Pembunuh Iwan Boedi Belum Terungkap hingga Penghujung 2022, Ini Penjelasan Kapolda Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.