Perjuangan Rauf yang Ingin Melihat Jokowi di Manado, Ikuti Rombongan dari Bandara hingga Hotel

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Presiden Jokowi tiba di Manado pada Rabu (18/1/2023) malam.

Masyarakat Kota Manado terlihat sangat antusias menyambut kedatangan orang nomor satu Indonesia itu. tampak kerumuman warga di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan mobil presiden.

Salah satu warga yang menantikan kehadiran Presiden Jokowi adalah Fadly Rauf (29). Dia  berada di antara ratusan warga yang penasaran dengan Presiden Jokowi.

Baca juga: Ribuan Personel TNI dan Polri Amankan Kunjungan Kerja Jokowi di Sulut

Rauf bersama teman-temannya menunggu di area seputar Tugu Adipura Mapanget, Kota Manado, sejak pukul 21.00 Wita. Sementara Presiden Jokowi tiba sekitar pukul 23.30 Wita. 

Kemudian rombongan Presiden Jokowi pun lewat. Dia pun bersama teman-temannya mengikuti dari belakang.

"Kami kira akan ikut pusat kota, ternyata rombongan masuk ring road," kata Rauf, dikutip dari Tribun Manado.

Kemudian Rauf dan teman-temannya menunggu Presiden Jokowi di depan Hotel Four Points by Sheraton. Mereka pun harus rela kembali berdesak-desakan dengan warga lainnya.

Ketika rombongan Presiden RI lewat, masuk ke area hotel, Rauf mengabadikan momen.

"Pak Presiden kami, selamat datang di Manado," katanya sambil mengarahkan ponsel pintar ke arah iring-iringan mobil presiden.

Dia pun mengabadikan momen tersebut untuk diunggah di media sosial Instagram. Rauf mengaku sangat gembira meski hanya melihat lambaian tangan Jokowi. 

"Senang sekali. Tadi meski cuma sempat abadikan tangannya bapak saat melambai. Tapi sangat senang," kata Rauf.

Ia mengaku kagum pada sosok Jokowi karena sederhana dan merakyat. 

"Saya salut karena dia selalu membagikan bantuan kalau blusukan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Pemuda di Manado Ini Ikuti Jokowi dari Bandara hingga Hotel, Meski Cuma Lihat Tangan Rauf Senang. (Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung)