Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liku-liku Transplantasi Terumbu Karang di Pulau Moyo hingga Teluk Saleh Sumbawa

Kompas.com - 19/01/2023, 10:14 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Menurutnya, cagar biosfer adalah kawasan yang harus dilindungi, tetapi konservasi hanya sekadar kata tanpa realisasi.

Kerusakan terumbu karang tetap terjadi karena banyak faktor, salah satunya aktivitas pengeboman ikan dengan potasium. Selain itu, penggunaan pestisida pada aktivitas pertanian jagung dan rusaknya hutan.

Ia menjelaskan, ada perbedaan kerusakan pada terumbu karang di Teluk Saleh dan Pulau Moyo.

Di Teluk Saleh, kerusakan mudah terjadi akibat ulah manusia maupun alam, seperti sedimentasi yang tinggi karena banyaknya sungai maupun tambak yang tidak menggunakan saringan.

"Masifnya penanaman jagung, pestisida dari bonggol jagung langsung di bawah ke laut saat banjir dan berdampak pada kerusakan keanekaragaman hayati kita," imbuh Ari.

Baca juga: Pemprov NTB Akan Tindak Tegas Pedagang Chiki Ngebul yang Gunakan Nitrogen Cair

Sedangkan di Pulau Moyo, saat ini sudah aman dari pengeboman maupun sedimentasi.

"Kita kerap bicara dampak perubahan iklim akhir-akhir ini, tetapi sedikit yang mau melakukan di lapangan," kami tetap eksis tanpa anggaran pemerintah.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa, Rahmat Hidayat membenarkan adanya kerusakan terumbu karang.

"Iya benar ada kerusakan, tapi kami belum update datanya. Karena survei dilakukan oleh KKP dan DKP Provinsi," ungkapnya.

Rahmat mengatakan, terkait kondisi terumbu karang, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena menyangkut kewenangan provinsi yaitu wilayah laut 0-12 mil.

"Kami selalu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat jangan gunakan bom ikan (potasium) karena dapat merusak habitat terumbu karang dan habitat ekosistem laut," katanya.

Baca juga: Dinas LHK: Selama 4 Tahun, 2 Juta Ton Sampah Tidak Terkelola di NTB

Selain itu, sambungnya, kerusakan terumbu karang juga dipengaruhi oleh faktor perubahan iklim.

"Kami juga fasilitas kelompok masyarakat yang ingin lakukan konservasi dan transplantasi terumbu karang seperti Sumbawa Grow Up penanaman terumbu karang buatan," sebut Rahmat.

Menurutnya, dukungan dari pemda diberikan melalui dana APBD.

"Saya lupa tahun berapa intinya sebelum 2019," selanjutnya fasilitasi bantuan kapal, jaket pelampung, dan alat selam dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada kelompok konservasi Sumbawa Grow Up.

Hal itu untuk mendukung pengawasan dan pemantauan terumbu karang.

Hampir di seluruh desa pesisir juga membentuk kelompok pengawas (Pokmaswas).

Di Teluk Saleh, dia mengeklaim telah melakukan koordinasi dengan semua stakeholder terkait pengembangan destinasi hiu paus.

"Akan ada penerbitan SK Gubernur dalam tata kelola destinasi wisata hiu paus di Teluk Saleh," kata Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com