Pada tahun 2020, ia memasifkan gerakan penyelamatan terumbu karang di Pulau Moyo Desa Labuhan Aji, Kecamatan Labuhan Badas.
Ia memilih terumbu karang jenis Acropora untuk transplantasi termasuk menjadikan lokasi ini sebagai spot wisata snorkling dan diving agar wisatawan mengerti bagaimana cara berinteraksi tanpa merusak ekosistem bawah laut.
"Apa yang kami lakukan belum begitu luas. Ada lima lokasi di Pulau Moyo, luasnya 2-3 are. Sebanyak 22 media tanam telah diturunkan di lokasi," kata Ari.
Baca juga: Pemprov NTB Akan Tindak Tegas Pedagang Chiki Ngebul yang Gunakan Nitrogen Cair
Selanjutnya, kegiatan edukasi konservasi terumbu karang pada tahun 2021 mulai dilakukan kepada generasi muda khususnya para pelajar SD dan SMP yang didukung kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) Desa Labuhan AJI dan kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) Angel Reef.
"Kita berikan teladan dulu, baru mengajak pemuda dan masyarakat setempat untuk berbuat hal yang sama," ucap Ari.
Saat terjadi cuaca ekstrem pada awal tahun 2022, ia mengecek tidak ada pengaruh pada media transplantasi terumbu karang yang ada di bawah laut Pulau Moyo. Berbeda dengan Teluk Saleh yang mengalami perubahan saat cuaca ekstrem.
Baca juga: Usai Buang Bayi di Bak Sampah, Mahasiswi Asal NTB Ini Jalan-jalan ke Malioboro
"Kondisinya tetap bagus, karena di Pulau Moyo laut lepas. Air tetap jernih dan tidak ada sedimentasi. Sedangkan Teluk Saleh kondisi alam berbeda dan sedimentasi tinggi," terang Ari.
Ia mengatakan, mata pencarian masyarakat di Pulau Moyo mayoritas sebagai petani dan berkebun, kadang mencari ikan untuk makan.
Berbeda dengan Labuhan Sumbawa yang dominan masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.
Selain Pulau Moyo, ia telah melakukan transplantasi karang di sejumlah perairan laut Kabupaten Sumbawa terutama di perairan Teluk Saleh seperti Gili Dangar 1 lokasi, Gili Rakit 1 lokasi, Gili Sentigi Labuhan Jontal 1 lokasi. Ketiga gili itu berada di wilayah Kecamatan Plampang.
Selanjutnya di perairan laut Dusun Prajak Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir 1 lokasi, Gili Sejangan Dusun Labuhan Trata Kecamatan Lape 1 lokasi, dan Labuhan Sangoro Kecamatan Maronge 1 lokasi.
Konservasi di Samota
Pada tahun 2019, Samota (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora) ditetapkan menjadi kawasan cagar biosfer dunia.
Namun Ari menilai sejauh ini belum ada langkah serius dari pemerintah untuk melakukan konservasi terumbu karang.
"Pemerintah dari awal tidak ada konservasi hanya eksploitasi," sebut Ari.
Baca juga: UMKM di NTB Manfaatkan Sisa Pembakaran Batu Bara untuk Bahan Bangunan