Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Festival "Prumben Mbelah Duren" Dibanjiri Pengunjung, Digadang Jadi Destinasi Wisata Alternatif Baru di Purworejo

Kompas.com - 19/01/2023, 08:18 WIB

PURWOREJO, KOMPAS.com - Desa Prumben, Kecamatan Gebang menjadi salah satu penghasil buah durian terbaik di Kabupaten Purworejo. Kualitas dan kuantitasnya tidak kalah dengan Durian Kecamatan Kaligesing yang dikenal lebih dulu oleh para pecinta "Buah Raja" ini.

Jika ditotal, produktivitas durian dari Desa Prumben mencapai 3.000 butir per hari saat panen raya. Hal ini lah yang mendorong desa ini menjadi alternatif wisata baru di Purworejo.

Meskipun sudah lama menjadi penghasil buah durian, namun Pemerintah Desa Prumben baru kali pertama mempromosikan diri dengan menggelar sebuah Festival bertajuk Prumben Mbelah Duren pada Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Musim Durian di Gunungkidul, Jangan Lupa Bawa Pulang untuk Oleh-oleh

Desa Prumben pun bakal dikenalkan sebagai salah satu destinasi tujuan wisata buah durian yang didukung penuh oleh Pemkab Purworejo.

Festival Prumben Mbelah Duren mendapat sambutan antusias dari warga masyarakat, mereka tidak hanya datang dari lokal Purworejo, beberapa pemburu durian dari luar kota juga ikut datang dalam event yang dikemas cukup menarik ini.

Ada kirab gunungan durian, lomba varian durian juga lomba makan durian dengan puluhan peserta di halaman Balai Desa setempat.

"Even ini memang baru kali pertama kami helat, melihat animo yang luar biasa ini kami sudah sepakat untuk menjadikan kegiatan ini sebagai event rutin tahunan, dan ini juga sudah mendapat dukungan dari pemda Purworejo," ucap Kepala Desa Prumben, Samrodin ditemui sela acara.

Dijelaskan, Desa Prumben memang cukup jauh dari perkotaan, dengan kegiatan kali ini, selain untuk promosi juga untuk merekatkan kekompakan warga menatap masa depan lebih baik dengan potensi buah durian yang cukup melimpah di Prumben.

"Disini hampir semua warga memiliki pohon durian, rata-rata memang pohon warisan leluhur, umurnya bahkan ada yang ratusan tahun, ya durian lokal," jelasnya.

Baca juga: Kisah Ahmad Faisol, Lulusan Pesantren yang Bisnis Bibit dan Buah Durian Bawor

Ditambahkan, terkait lomba varian durian diikuti sebanyak 49 peserta, mereka merupakan petani durian lokal Desa Prumben. Ada pun item penilaian yakni Warna dengan nilai 30, Rasa (40) dan ketebalan daging (30).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke