Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi, Orangtua Mahasiswa Unila Mengaku Serahkan Uang Rp 100 Juta agar Anaknya Diterima di Fakultas Kedokteran

Kompas.com - 18/01/2023, 14:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Orangtua calon mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) mengaku menyerahkan uang ratusan juta saat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) jalur mandiri.

Uang tersebut diserahkan kepada Asep Sukohar selaku Wakil Rektor II Unila.

Salah satu calon orangtua mahasiswa adalah Sofiah, yang mengaku menyerahkan uang Rp 100 juta.

Ia menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Karomani cs pada Selasa (17/1/2023). Total dengan enam saksi yang dihadirkan saat persidangan.

Baca juga: Sidang Saksi Suap Rektor Unila, Jurnalis Ditegur karena Rekam Video

Sofiah mengakui menitipkan mahasiswa atas nama FSW ke Fakultas Kedokteran melalui jalur mandiri. Mahasiswa tersebut dititipkan melalui Asep Sukohar, karena tetangga dari saksi Sofiah.

"Pak Asep bilang tidak memastikan lulus, dan disuruh tetap belajar," kata Sofiah.

Menurut saksi Sofiah, apabila anaknya lulus ditanya kesediaannya menyumbang pembangunan LNC.

Saksi Sofiah pun menyanggupi hal tersebut dan menyerahkan uang senilai Rp 100 juta kepada Asep Sukohar.

"Sekitar seminggu setelah pengumuman jalur mandiri saya serahkan uang itu ke rumah pribadi Pak Asep Sukohar," kata dia.

Baca juga: Mahasiswa Unila yang Masuk Jalur Suap Masih Kuliah, Tak Didiskualifikasi, tapi Akan Ada Seleksi Alam

Sepekan berselang, saksi Sofiah mendatangi rumah Asep Sukohar menyerahkan uang sebesar Rp 50 juta sebagai tanda terimakasih.

"Lalu seminggu kemudian saya kasih Rp 50 juta lagi sebagai ucapan terimakasih," kata Sofiah

Namun, uang tersebut akhirnya dikembalikan oleh Asep Sukohar kepada Sofiah setelah adanya operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait kasus suap PMB Unila.

"Tapi uang itu dipulangin lagi karena ada ada ribut-ribut OTT itu," pungkasnya.

Saksi lainnya adalah Wadek Akademik dan Kerjasama FK Unila, Razmi Zakiah.

Razmi mengakui pernah menitipkan mahasiswa dari orang bernama Juanto. Dia juga mengakui menerima uang titipan senilai Rp 300 juta.

Baca juga: Uang Suap PMB Unila Dipakai untuk Ganti Biaya Operasional Tim Kesehatan Muktamar NU 2021

Uang diserahkan kepada Asep Sukohar sekitar satu pekan setelah pengumuman PMB Unila.

"Prof Asep bilang uang itu akan digunakan untuk pembangunan gedung LNC, Diserahkan di rumah pribadi Asep Sukohar sekitar Rp 300 juta," kata dia.

Selain itu, saksi Razmy juga mengatakan dirinya pernah mentransfer beberapa kali kepada Asep Sukohar.

"Pernah beberapa kali transfer setiap bulan ke Prof Asep sekitar Rp 1-2 juta setiap bulan, itu untuk infaq LNC," kata dia.

Sidang PMB Unila di PN Tanjungkarang, Bandar Lampung berlangsung sampai malam.

Hal itu disesuaikan dengan saksi yang dihadirkan, Warek II Unila Prof Asep Sukohar, Warek III Prof Yulianto, dan Warek IV Prof Suharso.

Baca juga: Rincian Jumlah Uang Suap dari Tiap Calon Mahasiswa Unila yang Diterima Orang Kepercayaan Karomani, Ada yang Beri Rp 300 Juta

Kemudian tiga orang saksi lainnya yakni, Wakil dekan FK unila Razmi Zakiah Oktarlina, Dr Zuchrady (dokter), serta Sofiah (orang tua mahasiswa).

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Orangtua Mahasiswa Setor Rp 100 Juta Agar Anaknya Masuk Fakultas Kedokteran Unila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com