Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Gajah Sumatera di Taman Wisata Alam Buluh Cina Riau Mati karena Virus

Kompas.com - 18/01/2023, 13:15 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dunia konservasi berduka. Seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang tinggal di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, mati.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, anak gajah berjenis kelamin jantan tersebut ditemukan mati pada Rabu (11/1/2023).

Dari hasil uji laboratorium, anak gajah itu mati akibat terpapar virus.

"Hasil uji laboratorium keluar pada Selasa (17/1/2022). Anak gajah ini mati disebabkan karena positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV)," ungkap Genman kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Anak Gajah Lahir di PLG Banyuasin, Jadi Kelahiran Ke-9 dalam 10 Tahun Terakhir

Jenis virus tersebut, sebut dia, sangat susah diprediksi. Gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah. Namun, dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah.

Genman mengatakan, anak gajah yang mati itu bernama Damar. Lahir pada 3 Juli 2020.

Damar merupakan anak dari pasangan gajah Robin dan Ngatini. Mereka tinggal di TWA Buluh Cina.

Damar yang masih berusia 2 tahun 4 bulan, sempat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata itu.

Baca juga: Soal Kematian Anak Gajah di Kebun Binatang Surabaya, Ini Tanggapan Wali Kota Eri Cahyadi

Sebelum ditemukan mati, kata Genman, Alex Gunawan selaku mahout atau pelatih gajah, melakukan pengecekan dan hendak memindahkan gajah ke hutan.

Sampai di tempat ikatan, Alex Gunawan melihat gajah Damar dalam posisi rebah, namun tidak bergerak. Alex mengira Damar masih tidur.

Setelah dicek kembali, ternyata Damar sudah mati.

"Sehari sebelumnya, petugas piket malam, Ludinsion Nainggolan masih melihat gajah Damar dalam kondisi baik dan tidak ada gejala yang mencurigakan terkena sakit," kata Genman.

 

Setelah dipastikan mati, tim medis BBKSDA Riau melakukan nekropsi untuk mendiagnosa penyebab kematian gajah Damar.

Petugas medis mengambil sampel lidah, hati, limpa, lambung, paru-paru, jantung, dan cairan perikardium gajah.

Baca juga: Ada Terowongan Pelintasan Gajah di Tol Pekanbaru-Dumai, di Mana Lokasinya?

Hasil nekropsi dikirim ke Laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian gajah Damar.

Genman menambahkan, BBKSDA Riau selama ini bekerjasama dengan lembaga pemerhati gajah, telah berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian melalui pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com