SIKKA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali melaporkan adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) selama 2023.
Tercatat, sejak 1 Januari hingga 11 Januari 2023 jumlah kasus DBD di Sikka sebanyak 30 yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo meminta semua pihak untuk segera melakukan upaya pencegahan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) dan kematian akibat DBD.
Baca juga: Pasien DBD di RSUD Mataram Meningkat, Warga Diminta Aktif Berantas Sarang Nyamuk
"Tentu yang pertama kita lakukan adalah dengan gerakan 4M Plus di rumah masing-masing," ujar Bupati Roberto dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).
Roberto menerangkan, gerakan 4M plus, dimulai dengan menutup rapat tempat penampungan air yang ada di dalam maupun luar rumah.
Lalu, menguras tempat penampungan air seminggu sekali, mengubur atau mendaur ulang kaleng, botol bekas, ban bekas yang dapat menampung air.
Kemudian memantau dan membasmi jentik nyamuk di dalam dan lingkungan sekitar rumah.
"Kalau plus itu, yakni penggunaan obat nyamuk, lotion anti nyamuk, pemakaian kelambu, dan pemberian abate pada tempat penampungan air yang sulit dikuras," ujarnya.
Baca juga: Pasien DBD di RSUD Mataram Meningkat, Warga Diminta Aktif Berantas Sarang Nyamuk
Roberto juga mengimbau agar memperhatikan penggunaan air minum kemasan gelas dan botol yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.
Selain itu secara teratur mengganti atau membuang air tampungan kulkas, dispenser, pot bunga, tempat minum ternak dan tempat lainnya langsung ke tanah serta tidak memungkinkan terjadinya genangan air.
"Saya juga berharap jika ada anggota keluarga yang mengalami demam atau panas segera dibawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.