LAMPUNG, KOMPAS.com - Uang hasil suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung (Unila) ternyata dipakai untuk mengganti biaya operasional Tim Kesehatan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2021 di Lampung.
Fakta ini terungkap saat Wakil Rektor II Asep Sukohar memberi keterangan ketika menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (17/1/2023).
Dalam keterangannya, Asep Sukohar mengatakan uang pengganti operasional ini diambil dari uang pemberian Zuchrady, orangtua RM yang diluluskan masuk Fakultas Kedokteran.
Baca juga: Sidang Suap Unila, Wakil Rektor II Ditegur Majelis Hakim: Jawaban Anda Beda dengan BAP
RM lulus dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau jalur reguler tahun 2022 lalu.
Suap dari Zuchrady ini diterima Asep Sukohar setelah pengumuman kelulusan SBMPTN pada sekitar Juli 2022.
Mulanya Asep Sukohar didatangi oleh Budi Sutomo (Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat) bahwa calon mahasiswa titipan dari Asep telah lulus.
"Itu anaknya lulus, mau nyumbang berapa?" kata Asep menirukan perkataan Budi.
Mendapat kabar itu, Asep Sukohar lalu menghubungi Zuchrady dan mempersilahkannya untuk memberikan uang yang disebutnya sumbangan.
Zuchrady kemudian datang ke ruang kerja Asep Sukohar untuk memberikan uang. Menurut Asep, uang yang diserahkan pertama berjumlah Rp 300 juta dan kedua Rp 50 juta.
Setelah mendapatkan uang termin pertama sebanyak Rp 300 juta, Asep Sukohar lalu menghadap Karomani untuk memberitahunya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.