SEMARANG, KOMPAS.com- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng masih terus melakukan pengawasan dan sidak praktek penambangan ilegal ke sejumlah daerah.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (16/1/2023).
Namun saat ditanya soal beking tambang ilegal di Klaten, ia mengaku belum mendapat temuan.
“Soal beking, saya enggak pernah menyatakan ada beking ya. Jadi itu saja, kalau ada yang menyatakan harus dicari yang menyatakan harus membuktikan,” kata Sujarwanto.
Baca juga: Berantas Tambang Ilegal dan Beking, Polda Jateng dan Pemprov Awasi Perizinan
Mengenai statement beking yang sering diungkapkan ke awak media, baginya perlu pembuktian karena tidak ada orang yang mengakui praktik itu. Akan tetapi pihaknya tetap mengimbau agar praktek buruk ini dihentikan.
“Ya itu terus kita minta (ungkapkan) karena itu kan harus ada pembuktian ya, nah pembuktian-pembuktian ini ya aparatlah bukan kami,” tegasnya.
Sebagaimana yang disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, bila rakyat perlu diberi kesempatan bekerja. Namun berusaha yang baik dan tidak saja memikirkan hari ini.
“Bahkan kalo ada yang memang nyeponsori ya tolong nyeponsori hal yang baik. Beking kok beking maling. Kalau toh ada, berhenti! Tapi siapa (pemainnya), saya tidak tahu,” lanjutnya.
Baca juga: Cuitan Gibran Ada Beking Tambang Pasir Ilegal, Kapolres Klaten: Kami Koordinasi dengan Pemda
Lebih lanjut, imbauan penghentian tambang ilegal itu itu sudah dibarengi pembinaan terkait penambangan agar rakyat memahami tahapan dan prosedur yang harus dilewati untuk mengurus izin tambang.
Mulai dari segi praktek penambangan, administrasi perizinan, arah perencananan operasi. Lalu dari aspek pemanfaatan dan pelestarian lingkungan termasuk keberlanjutan dari sumber daya itu.
“Tapi kalau memang dalam konteks pembinaan tidak bisa menuju kesana, ya kalau mereka harus berhadapan dengan hukum, ya itu resiko mereka ya. Dan pasti kita tidak akan menghukum rakyat tapi kita ingin fasilitasi menuju baik,” terangnya.
Sujarwanto mengimbau agar masyarakat menghentikan pikiran-pikiran eksploitatif terhadap alam dengan caranya masing-masing.
“Berpikirlah kita punya sumber daya untuk kemajuan bangsa negara tidak untuk hari ini saja, tapi juga masa yang akan datang. Hentikanlah nafsu-nafsu kekinian yang hanya pengen kaya sesaat, dapat uang sesaat,” jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.