Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Masuk Penjara akibat Narkoba, Ayah Kawin Lagi, Gadis Belia di Nunukan Korban Perdagangan Orang

Kompas.com - 17/01/2023, 08:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang gadis berusia 16 tahun, lulusan SMP Negeri di Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi korban dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Gadis tersebut dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di wilayah Berau, Kalimantan Timur, dengan tarif Rp 500.000 sekali kencan.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada Dinas Sosial Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan Endah Kurniawatie mengatakan, gadis tersebut merupakan korban broken home, kurang perhatian orangtua, dan pola asuh yang salah.

Baca juga: Anak Usia 14 Tahun Asal Dompu Jadi Korban Perdagangan Orang, Pelaku Ditangkap di Jakarta

"Ibunya terjerat kasus narkoba dan masuk penjara, sementara ayahnya kawin dua. Satunya di Tarakan, dan satunya lagi adalah tante si anak. Usia segitu, belum kuat menghadapi kenyataan, apalagi tantenya menjelma ibu sambungnya. Secara psikis si anak tidak siap dan memendam kemarahan,’’ujarnya, Selasa (16/1/2023).

Dalam kemarahannya, si anak akhirnya memilih pergi ke Tarakan dan tinggal bersama ibu sambungnya yang lain.

Di Kota Tarakan, si anak dibebaskan bergaul dan keluar malam. Ia pun bekerja di sebuah kafe, yang kemudian mempertemukannya dengan seorang laki-laki yang mengiming-imingi gaji besar, asal si gadis mau belajar Disc Jockey (DJ).

Belakangan, laki laki tersebut diketahui sebagai muncikari.

‘’Dari perkenalan itulah si anak akhirnya dibawa ke Berau. Ia dijanjikan menjadi DJ, nyatanya malah dijual sebagai pemuas pria hidung belang,’’lanjutnya.

Baca juga: Jadi Korban Perdagangan Orang, 6 Eks Buruh Migran Lampung Dapat Ganti Rugi

Tarif si bocah juga terkesan murah, hanya Rp 500.000 dalam sekali kencan. itu belum dipotong untuk biaya sewa kamar Rp 50.000 dan biaya mucikari. Entah berapa rupiah bagian si anak.

‘’Keberadaan si anak di salah satu tempat hiburan malam (THM) diketahui ketika ada operasi pekat Polres Berau. Dia terjaring razia, dan mengaku sudah melayani lima laki laki hidung belang,’’ kata Endah lagi.

Anak tersebut kemudian dikirim ke Nunukan di akhir tahun 2022 dan diserahkan ke DSP3A untuk segera direhabilitasi.

Endah menegaskan, lingkungan dan tingkah polah orangtua akan menjadi siluet yang terekam jelas dalam memory anak yang masih kosong dan memiliki ruang luas untuk menerjemahkan hal-hal tersebut.

Sehingga, hendaknya orangtua bisa menjadi teladan dan menjauhkan diri dari sifat yang memengaruhi anak ke hedonisme dan perilaku tidak semestinya.

‘’Kita sedang proses untuk rehabilitasi si anak. Pertama, dia adalah korban broken home. Ibunya dipenjara saat ia beranjak remaja. Kedua mentalnya belum kuat menghadapi sikap ayahnya yang mengambil tantenya sebagai ibu sambung, dan terakhir, dia korban TPPO. Ini masalah kompleks, sembari menunggu rehabilitasi, kita pelan pelan memberikan pendampingan secara mental dan psikis,’’ kata Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com