JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Dafi Bastomi menyebut situasi keamanan di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, kian kondusif setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat onar beberapa pekan lalu.
Sejak Minggu (15/1/2023), aktivitas masyarakat mulai berjalan seperti biasa. Aktivitas di perkantoran pun kembali normal pada Senin (16/1/2023).
Baca juga: Ultimatum untuk KKB yang Buat Onar di Oksibil: Lebih Baik Menyerah Sekarang...
"Aktivitas berjalan, masyarakat dari kemarin sudah ramai, saya di luar sampai malam hari sudah ramai. Tadi apel gabungan, kita dengan pemerintah daerah sepakat mulai buka layanan ke masyarakat," ujar Bastomi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin.
Bastomi mengakui, terdapat kerusakan pada saluran pipa air yang mengalir ke rumah warga akibat dipotong KKB. Namun, kerusakan itu tak terlalu mempengaruhi aktivitas masyarakat karena masih ada sumber air lain yang bisa digunakan.
"Informasi dari Dinas PU (Pegunungan Bintang), ada kerusakan pada saluran pipa, tapi airnya masih mengalir walaupun kecil. Sebenarnya masyarakat tidak bergantung dengan pipa itu karena masyarakat di sini terbiasa dengan tadah hujan," kata Bastomi.
Bastomi juga memastikan situasi keamanan di sekitar Bandara Oksibil mulai steril. Aktivitas penerbangan pun segera dibuka.
"Informasinya besok (17/1/2023) sudah ada pesawat masuk," cetusnya.
Situasi keamanan di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, sempat terganggu usai KKB membuat onar sejak Sabtu (17/1/2023). Pada Sabtu, KKB mencegat tukang ojek di dekat SMKN 1 Oksibil dan melepaskan tembakan.
KKB juga menembaki petugas keamanan yang datang ke lokasi sehingga menyebabkan tiga personel terluka.
Pada Senin (9/1/2023), KKB membakar gedung SMKN 1 Oksibil. Mereka juga menembaki pesawat kargo yang hendak mendarat di Bandara Oksibil.
Baca juga: Situasi Tidak Kondusif akibat Ulah KKB, 58 Warga Oksibil Mengungsi ke Jayapura
KKB juga membakar Kantor Dispendukcapil Pegunungan Bintang pada Rabu (11/1/2023). Akibatnya, puluhan warga yang tinggal di sekitar lokasi mengungsi ke Mapolres Pegunungan Bintang.
Situasi tersebut membuat 107 warga oksibil memilih mengamankan diri ke Jayapura dan tinggal untuk sementara di kediaman keluarganya masing-masing.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.