LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara mengunjungi kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaraf) untuk membahas one gate system atau sistem satu pintu menuju tiga gili di Lombok Utara, yakni Gili Trawangan, Air, Meno.
"Hari ini sudah di Jakarta bersama Pak Bupati Lombok Utara, saya, Kadis Pariwisata Lombok Utara, untuk kita bicarakan soal one gate system di Menparekaf," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Maladi, Kamis (12/1/2023).
Baca juga: Soal Abrasi di Gili Trawangan, Gubernur NTB: Kita Sedang Upayakan Kebijakan Penanganan
Jamal, sapaan akrab Jamaluddin Maladi, mengakui, penerapan sistem satu pintu untuk turis dari Bali ke kawasan Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) menuai pro dan kontra di kalangan pelaku pariwisata di Lombok Utara.
"Pemda Lombok Utara ini ingin ada multiplier effect supaya mampir dulu ke Bangsal, supaya wisatawan bisa memilih lokasi lain untuk berwisata. Sementara setelah saya diskusi dengan pelaku wisata, WNA ini ternyata tidak bisa dipaksa, umpama WNA ini kalau tujuannya gili, ya ke gili," kata Jamal.
Baca juga: SAR Mataram Hentikan Pencarian WN Perancis yang Tenggelam di Perairan Gili Trawangan
Menurut Jamal, penerapan satu pintu harus dibarengi dengan prasarana yang mendukung, semisal fasilitas kapal berkapasitas besar yang mendukung penyeberangan wisatawan sekitar 1.300 orang per hari.
"Pertama apakah Pelabuhan Bangsal sudah bagus untuk transit, untuk naik lagi pindah ke boat kecil, karena kebanyakan wisatawan asing ini tidak suka berbelit-belit," kata Jamal.
Jamal khawatir, penerapan satu pintu ini justru akan menurunkan jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke gili.
"Kami bukan melarang one gate, tapi kita harus lihat dulu kemungkinan yang terjadi, dengan karakter wisatawan kita mancanegara, cuman kan ada dampak-dampaknya one gate system, apakah nanti bisa tamunya seperti ini lagi, 1.300 per hari," kata Jamal.
Selama ini, kata Jamal, wisatawan yang datang dari Bali ke gili diangkut menggunakan fastboat (kapal cepat) besar berkapasitas 100 penumpang.
Melalui pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pihaknya mendapatkan hasil yang baik untuk keperluan kemajuan pariwisata di NTB.
"Karena kita tau gili ini destinasi unggulan Indonesia, mana yang bagus, mana yang lebih besar manfaat atau mudaratnya itu yang kita hitung," kata Jamal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.