Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okupansi Hotel di DIY Tahun 2022 Catatkan Rekor, Angkanya Lampaui Tahun 2018 dan 2019

Kompas.com - 12/01/2023, 18:17 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Okupansi hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2022 mencatatkan rekor. Pasalnya okupansi hotel melebihi masa sebelum pandemi Covid-19.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Eryono mengatakan okupansi hotel pada tahun 2022 telah mengalahkan okupansi tahun 2018 dan 2019.

"Allhamdulillah kemarin 2022 mengalahkan okupansi 2018, 2019 sebelum pandemi. Okupansi kita mencapai 98,2 persen hampir 100 persen rata-rata se-DIY, Terutama di tanggal 24 dan 31 (Desember)," kata dia, setelah bertemu dengan Gubernur DIY di Kepatihan, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: 7 Keistimewaan Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo

Ia menyebut okupansi tinggi tidak hanya di tengah kota tapi juga menyebar ke kabupaten-kabupaten lain. Bahkan, pada penginapan kecil juga merasakan okupansi penuh.

Deddy menambahkan kondisi ini membuat Gubernur DIY meminta agar pembangunan hotel tidak hanya di Kota Yogyakarta dan Sleman tetapi juga menyebar ke kabupaten lain.

"Allhamdulillah ini sudah kita penuhi apa yang disampaikan dan Ngarsa Dalem masih menginginkan ada penambahan. Karena kemarin menurut Ngarsa Dalem, tamu beliau tidak dapat kamar di DIY, kemudian ke Magelang," katanya.

Tingginya okupansi diharapkan tetap berlanjut pada awal tahun 2023. Hal ini mengingat di DIY akan digelar dua event yang akan menyedot wisatawan baik itu dari mancanegara maupun lokal.

Dua acara yang akan digelar pada Februari 2023 yakni Asean Tourism Forum (ATF) dan Rakernas PHRI seluruh Indonesi. Acara tersebut akan digelar di DIY hampir bersamaan.

"Persiapan rakernas PHRI yang akan dihadiri oleh 34 provinsi baik ketua sekretariat dan peninjau. Insyallah akan dihadiri sekitar 500 orang peserta rakernas tapi ada multiplayer efect yang sangat luar biasa karena masing-masing DPD PHRI juga akan mengajak teman-teman anggota mereka ke Jogja. Akan dimulai tgl 7,8,9 Februari berurutan dengan acara ATF," ucap dia.

Ia meyakini ATF akan memberikan multiplayer effect kepada sektor pariwisata. Namun ia memberikan catatan digelarnya ATF ini harus dibarengi dengan kemudahan akses ke bandara Yogyakarta Internasional Airport.

Baca juga: Jelang Pernikahan Kaesang-Erina, Okupansi Hotel di Solo Capai 90 Persen

"Akses di bandara YIA juga harus dibenahi. Karena ATF itu sasaran targetnya adalah mancanegara," katanya.

Namun, saat ini penerbangan langsung menuju Bandara YIA ini masih terbatas yakni hanya tiga negara, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapore.

"Data kita itu Turki ternyata Ngarsa Dalem mengiyakan tapi belum ada dispo dari menhub. Thailand juga satu lagi maskapai belum ada izin dari menhub tapi rekomendasi Ngarsa Dalem sudah disampaikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Regional
Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Regional
Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com