Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Semarang Tembus 857, Dinas Kesehatan Sebut Populasi Nyamuk Aedes Aegypti Tak Terkendali

Kompas.com - 12/01/2023, 17:43 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) meningkat signifikan pada tahun 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam mengatakan, total ada 857 kasus DBD pada periode tahun 2022 yang lalu.

"Angka itu naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," jelasnya saat ditemui di kantornya, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Seorang Anak 10 Tahun di Gunungkidul Meninggal karena DBD

Dia menjelaskan, naiknya kasus kasus DBD disebabkan populasi nyamuk Aedes Aegypti tidak terkendali akibat curah hujan yang tinggi dan suhu lembab.

"Dalam sekali bertelur, nyamuk bisa menghasilkan hingga 300 butir," ujarnya.

Sampai saat, Dinas Kesehatan Kota Semarang berupaya menekan populasi nyamuk untuk menurunkan kasus DBD. Salah satunya dengan pengolahan sampah, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

"Selain itu kita juga melakukan peningkatan imunitas, dan mencegah virus dengue bermutasi," kata Hakam.

Di tahun yang sama, puluhan warga juga meninggal akibat DBD. Daerah dengan angka kematian paling banyak ada di Kecamatan Tembalang.

"Di Kecamatan Tembalang ada 30 orang yang meninggal akibat DBD," paparnya.

Hakam menambahkan, jumlah wilayah tertinggi kasus demam berdarah saat ini masih didominasi wilayah Banyumanik, Semarang Barat dan Tembalang.

"Kita akan memakai Wolbachia, kita masih menunggu dari pusat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com