Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Barongsai di Semarang Tersenyum Lebar, Tahun Ini Pesanan Naik 60 Persen

Kompas.com - 12/01/2023, 16:35 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Candra Wiroutomo, perajin barongsai di Karangtempel, Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) akhirnya bisa tersenyum lebar.

Setelah tiga tahun dihajar pandemi Covid-19, kini produksi barongsai di tokonya mulai banyak pesanan. Dia menyebut, tahun ini pesanan barongsai naik 60 persen.

Dia memulai bisnis produksi barongsai ini sejak tahun 2015. Sebelumnya, Candra juga ikut membantu bisnis barongsai yang dibuat oleh ayahnya.

Ibarat pribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya, kini Chandra sudah sukses meneruskan bisnis produksi barongsai yang dulu pernah dilakukan ayahnya.

Baca juga: Cerita Perajin Barongsai di Kota Semarang Jelang Imlek: Sudah Terlihat Geliatnya...

Tak sembarang orang bisa membuat barongsai. Membuat barongsai membutuhkan ketelatenan, kemauan dan kesabaran yang baik.

"Ini turun-temurun diajarkan oleh orang tua saya," jelasnya saat ditemui di toko miliknya, Kamis (12/1/2023).

Jika dihitung, dalam satu tahun Candra bisa mendapatkan pesanan sebanyak 40 set barongsai dengan ukuran standar dengan pengiriman ke berbagai daerah.

Selain di Jawa, Candra juga sering mendapatkan pesanan dari daerah lain seperti Sulawesi, Sumatera, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kepulauan Baru Riau.

"Tapi yang banyak tetap di Jawa pesanannya. Ada yang dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah juga," kata Candra sambil merapikan barongsai buatannya.

Untuk memproduksi barongsai, Candra tak sendirian. Saat ini dia juga dibantu empat karyawannya dengan pembagian tugas yang berbeda-beda.

Baca juga: Wihara Kota Cirebon Bersiap Sambut Imlek Pasca-pandemi, Diprediksi Ribuan Jemaat Hadir

"Pegawai saya total ada empat, tapi yang dari pembuatan rangka ada dua orang," ucapnya.

Dia mengaku belum tahu pasti berapa keuntungan produksi barongsai setiap bulannya.

"Belum pernah menghitung secara pasti, tapi mungkin per bulannya sekitar Rp 30 juta keuntungannya," ungkap Candra.

Untuk harga barongsai yang dia buat mulai dari Rp 6,5 juta sampai Rp 9 juta, tergantung dengan bentuk dan model barongsai yang diminta.

"Bentuknya kan kadang beda-beda. Ada yang minta sesuai dengan shio," ujarnya.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

Regional
Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Regional
Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Regional
Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Regional
ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

Regional
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Regional
Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Regional
Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Regional
Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Regional
Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter 'Water Boombing'

Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter "Water Boombing"

Regional
Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Regional
Puting Beliung Rusak Rumah Warga di Bangka

Puting Beliung Rusak Rumah Warga di Bangka

Regional
Di Balik Video Viral Polantas Gantikan Sopir Ambulans di Tol Pekanbaru-Dumai

Di Balik Video Viral Polantas Gantikan Sopir Ambulans di Tol Pekanbaru-Dumai

Regional
Kesal Diperas, Petani dan Warga di Brebes Arak 3 Orang Ngaku Wartawan ke Balai Desa

Kesal Diperas, Petani dan Warga di Brebes Arak 3 Orang Ngaku Wartawan ke Balai Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com