Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Potensi Cuaca Ekstrem, Pj Gubernur Banten Klaim Modifikasi Cuaca Efektif

Kompas.com - 11/01/2023, 21:37 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengklaim penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dilakukan pemerintah pusat di wilayahnya telah berhasil menghalau terjadinya cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada awal 2023.

Diketahui, TMC telah dilakukan oleh BNPB, Brin, TNI AU sejak tanggal 4 Januari 2023 dengan melakukan penyemaian awan di langit Banten dan perairan Selat Sunda menggunakan pesawat CN-295 registrasi A-2901.

"Kalau kita lihat dari berbagai tempat tidak hanya di Banten itu ada pencapaian yang baik dari upaya-upaya (modifikasi cuaca) yang terus memberikan dampak yang baik," ujar Al Muktabar kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang. Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Cegah Cuaca Ekstrem, 800 Kilogram Garam Ditabur di Langit Pesisir Lamongan-Tuban

Terkait wilayah mana saja yang sudah dilakukan modifikasi cuaca di wilayahnya, Al Muktabar tidak mengetahuinya. 

Namun, kata dia, BRIN, BNPB, BMKG, TNI AU telah melakukan penyembuhan awan di langit Banten.

"Penentuannya (wilayah modifikasi) berdasarkan kondisi awan yang mengetahui secara teknis dari Brin, BMKG dan BNPB teknisnya diatur di manajemen sana," ucap Al.

Modifikasi cuaca dilakukan setelah Pemprov Banten bersurat atas perintah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mengecek arus mudik Nataru di Pelabuhan Merak, Banten.

"Yang jelas kita telah bersurat, bermohon kepada otoritas yang memiliki keahlian dan  mengambil langkah langkah ini," ujar Al Muktabar.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Harga Cabai di Semarang Mahal, Banyak Petani yang Gagal Panen

Mantan Sekda Banten itu berharap, cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada pekan ini tidak terjadi.

Sebab, kata dia, usaha pemerintah sudah maksimal agar masyarakat terhindar dari bencana hidrometeorologi.

"Ini adalah alam, tentu alam adalah hal yang kita bermohon kiranya kita terhindar dari mara bahaya dan bencana," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com