JAYAPURA, KOMPAS.com - Kericuhan yang terjadi di sekitar area Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Selasa (10/1/2023) siang, mengakibatkan empat orang mengalami luka tembak.
Kericuhan terjadi karena sejumlah massa memaksa masuk ke area Base Ops Lanud Jayapura yang menjadi lokasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa Gubernur Papua Lukas Enembe, sebelum diterbangkan ke Jakarta sebagai tersangka kasus gratifikasi.
"Total ada empat yang terluka tembak, tiga sudah dipulangkan dan hanya satu yang masih dirawat di RS Bhayangkara Jayapura," ujar Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (11/1/2023).
Menurut dia, dari tiga korban yang sudah dipulangkan, seluruhnya termasuk dari massa yang berusaha masuk ke kawasan Base Ops Lanud Jayapura. Sementara satu korban yang masih dirawat merupakan seorang ibu yang terkena peluru nyasar saat berada di sebuah toko.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe di Kota Jayapura, Papua, pada Selasa (10/1/2023) siang.
Menurut informasi, Lukas Enembe diamankan oleh beberapa penyidik KPK di sebuah restoran di Distrik Abepura, Kota Jayapura, sekitar pukul 11.00 WIT. Setelah itu, Lukas dibawa ke Mako Brimob Kotaraja.
"Benar tadi (Lukas Enembe) dibawa ke Brimob," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Lukas Enembe sudah sejak 5 September 2022 ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar. Beberapa panggilan yang diberikan KPK kepada Lukas tidak pernah dipenuhi dengan alasan sakit.
Sejak saat itu, Lukas Enembe tidak pernah muncul di hadapan publik hingga pada 30 Desember 2022, Lukas melakukan peresmian Kantor Gubernur Papua.
Akibat penangkapan tersebut, sejumlah massa membuat kericuhan di sekitar Mako Brimob Kotaraja dan Bandara Sentani. Dua lokasi tersebut merupakan tempat KPK mengamankan Lukas Enembe sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.