KOMPAS.com - Gempa bumi dengan magnitudo 7,9 mengguncang Laut Banda pada 10 Januari 2023 pukul 00.47 WIB.
Kejadian gempa Maluku ini kemudian diikuti dengan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara.
Baca juga: BMKG Catat 12 Kali Gempa Susulan Pascagempa M 7,5 di Maluku
Setelah dua jam, BMKG kemudian mengakhiri peringatan dini tersebut pada pukul 3.43 WIB, disusul dengan informasi pemutakhiran kekuatan gempa menjadi M 6,9.
Menurut BMKG, pusat gempa Maluku terletak pada koordinat 7,37° LS dan 130,23° BT, atau berada di laut pada jarak 136 km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.
Baca juga: BNPB: 92 Rumah Warga Tanimbar Maluku Rusak Usai Gempa M 7,5
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, menurut Badan Geologi gempa ini disebabkan oleh aktivitas penunjaman di Laut Banda dengan mekanisme sesar naik.
Baca juga: Gempa Maluku, Satu Warga Tewas Saat Menyelam di Tanimbar, Diduga Terbentur Karang
Dikutip dari publikasi bpbd.malukuprov.go.id, wilayah Maluku dibagi menjadi 3 rumpun tektonik, salah satunya adalah wilayah Laut Banda yang meliputi Ambon dan Banda Neira, serta busur Kepulauan Maluku Tenggara dan Maluku Barat Daya.
Menilik ke belakang, ternyata Laut Banda tercatat menyimpan sejarah gempa bumi dan tsunami yang menimbulkan kerusakan.
Menurut catatan dari Badan Geologi, sumber gempa bumi penunjaman di Laut Banda pernah memicu terjadinya tsunami pada tahun 1629, 1674, 1852, dan 1938.
Sementara berdasar catatan BMKG dalam Katalog Tsunami Indonesia Per-Wilayah Tahun 416-2018, tercatat pernah terjadi beberapa kejadian tsunami yang bersumber di Laut Banda.
Berikut adalah sebagian dari catatan sejarah gempa dan tsunami yang pernah terjadi di Laut Banda, Kepulauan Maluku dan sekitarnya.
Dikutip dari publikasi bpbd.malukuprov.go.id, kejadian gempa bumi yang disusul tsunami dari Laut Banda pernah terjadi pada 1 Agustus 1629.
Gempa dahsyat mengguncang Laut Banda yang diikuti dengan kejadian tsunami yang muncul di selat antara Lonthor dan Kepulauan Neira.
Tsunami ini membawa air menerjang masuk ke dalam Benteng Nassau yang mampu menggeser meriam seberat 1,5 ton sejauh 11 meter.
Beberapa rumah di di pesisir Banda Neira hanyut dan lainnya hancur.
Akibat bencana gempa bumi dan tsunami ini, diketahui banyak korban meninggal.