Pihaknya menilai bahwa distribusi CSR selama ini masih cenderung parsial. Karena itu, dari pemanfaat CSR dari perusahaan, baik BUMD, BUMN, maupun swasta belum merata.
“Kami ingin CSR bisa terkoordinir di Forum TJSLP untuk kemudian memetakan potensi yang ada di seluruh perusahaan. Sehingga bisa diketahui jumlah potensi kekuatan CSR yang bisa dimanfaatkan atau dikekola,” tandasnya.
“Sehingga tidak sifatnya parsial. Bahwa kemudian perusahaan mau kasih CSR ke lingkungan unit kerja atau bisnisnya, silakan. Tapi tentu ada kewajiban dia minimal melaporkan ke pemerintah agar ini bisa sinkron dengan program prioritas daerah yang mungkin belum bisa didanai APBD,” sambung EJS.
Sementara terkait ketenagakerjaan, EJS meminta agar seluruh pengelola toko modern dapat memprioritaskan tenaga lokal Purworejo. Hal itu penting untuk turut menekan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan.
Baca juga: Ramalan Buruk IMF: Sepertiga Ekonomi Dunia Bakal Resesi pada 2023
“Kami berharap ada kearifan dari Alfamart dan Indomaret untuk mengakomodir putra-putra daerah. Kalau ada 70 gerai, 1 gerai bisa 10 SDM, sudah 700 tenaga kerja terserap. Ini cukup menekan angka pengangguran,” paparnya.
Sebagai tindak lanjut Komisi 3 berencana untuk melakukan evaluasi atau monitoring pelaksanaan dalam beberapa bulan ke depan.
“Dua tiga bulan akan kita lakukan evaluasi. atau mungkin satu bulan ke depan akan kita monitoring,” tandas EJS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.