KOMPAS.com - Upaya menjaga keestarian alam dapat dilakukan mealui berbagai cara, salah satunya adalah dengan menghormati kearifan lokal.
Salah satu kearifan lokal yang telah menjadi bagian dari budaya di masyarakat setempat adalah tradisi sasi di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
Baca juga: Liburan ke Raja Ampat, Harrison Ford Sewa Kapal Pinisi Bertarif Rp 360 Juta
Wilayah perairan Raja Ampat memang menyimpan keindahan panorama kepulauan dan juga pesona berbagai biota laut.
Baca juga: Raja Ampat Masuk 30 Tempat Wisata Terbaik 2023 Versi Lonely Planet
Terjaganya keasrian alam di Raja Ampat tak lepas dari keberadaan tradisi sasi yang dilaksanakan masyarakat setempat secara turun temurun.
Baca juga: Cantiknya Kepulauan Ugar di Fakfak, Panorama Alamnya Mirip Raja Ampat
Dilansir dari laman BBKSDA Papua Barat, sasi adalah tradisi masyarakat di Raja Ampat untuk menjaga hasil-hasil atau potensi alam tertentu.
Bila sasi dilaksanakan, maka masyarakat akan dilarang untuk memanfaatkan atau mengambil hasil potensi alam tersebut.
Tradisi ini dimulai dengan upacara tutup sasi yang nantinya baru akan diakhiri pada waktu buka sasi.
Apabila selama pelaksanaan tutup sasi terjadi pelanggaran maka akan ditindak sesuai dengan peraturan setempat yang dilakukan melalui sidang adat.
Sementara dilansir dari papuabarat.tribunnews.com, tradisi sasi menjadi upaya pelestarian untuk menjaga mutu hingga populasi sumberdaya hayati tetap melimpah.
Dalam tradisi sasi, ada aturan dan prosedur yang diterapkan untuk mengambil hasil laut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.