Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gunung Marapi, Gunung Berapi Aktif di Sumatera Barat

Kompas.com - 08/01/2023, 17:19 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada Sabtu (7/1/2023) pukul 06.11 WIB.

Semburan abu vulkanik Gunung Marapi memiliki tinggi kolom abu teramati ± 300 meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.

Baca juga: Nasib 13 Pendaki di Puncak Gunung Marapi usai Erupsi, Tim SAR Lakukan Penjemputan

Saat ini, Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II yang diberlakukan sejak Agustus 2011.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Pendaki Nekat Mau Naik ke Puncak

Dengan adanya aktivitas ini, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Baca juga: Erupsi, Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumbar Ditutup

Mengenal Gunung Marapi

Gunung Marapi merupakan sebuah gunung api bertipe strato yang berada di Sumatera Barat.

Gunung ini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, dan Kotamadya Padang Panjang.

Dilansir dari laman vsi.esdm.go.id, ketinggian Gunung Marapi adalah 2.891,3 mdpl dengan beberapa bagian kawah.

Bagian-bagian kawah Gunung Marapi antara lain Kaldera Bancah, Kapundan Tuo, Kabun Bungo, Kapundan Bongso, Kawah Verbeek atau Kapundan Tenga.

Karakter letusan Gunung Marapi berupa letusan secara eksplosif maupun efusif dengan masa istirahat rata - rata 4 tahun.

Namun sejak awal tahun 1987 sampai saat ini, letusannya menjadi bersifat eksplosif dan sumber letusannya hanya berpusat di Kawah Verbeek.

Letusan Gunung Marapi biasanya disertai suara gemuruh, dan lontaran material seperti abu, pasir, lapili. Kadang - kadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik (Rasyid, 1990).

Jenis potensi bahaya Gunung Marapi yang dapat mengancam keselamatan manusia dan harta benda, terdiri atas awan panas, hujan abu lebat, lontaran batu (pijar) dan lahar.

Sementara kejadian aliran lava jarang mencapai lereng bawah yang berpenduduk, sehingga tidak membahayakan.

Sejarah Letusan Gunung Marapi

Sejarah letusan Gunung Marapi tercatat sejak tahun 1807 yang serupa dengan letusan pada 1822.

Pada 1822 terjadi kepulan asap hitam kelabu yang disusul leleran lava disertai sinar api merah tua dalam waktu seperempat jam. Setelah itu terjadi asap dan awan debu selama setengah hari juga teramati sinar api terus-menerus sampai keesokan harinya. Kerusakan yang diakibatkannya kecil (du Puy, 1845, p.12; Junghuhn, p.139-1240)

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1833, 1834, 1845, 1854, 1855, 1856, 1861, 1863, 1871, 1876, 1877, 1878, 1883, 1885, 1886,dan 1888.

Pada rentang tahun 1889, 1904, 1905, 1908, 1910, 1911, 1913, terjadi letusan namun keterangan kurang jelas.

Letusan berikutnya kembali terekam pada tahun 1916, 1917, 1918, 1919, 1925, 1927, 1929, 1930, 1932, 1949, 1951, dan 1952.

Pada tahun 1955, 1956, 1957, 1958, 1967, dan 1970 terpantau adanya peningkatan aktivitas.

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1971, 19722, 1973, 1975, dan 1977.

Letusan pada 8 September 1978 berupa letusan eksplosif di kawah Verbeek dan c, dengan asap letusan berbentuk kembang kol mencapai ketinggian lk 1500m. Saat itu hujan abu yang ditimbulkan sampai ke daerah Tanah Datar.

Begitu juga letusan pada 8 Mei dan 14 Oktober 1980, letusan eksplosif disertai suara gemuruh pada kawah Verbeek dengan Tinggi asap lk.1000m dan hujan abu sampai ke Kabupaten Tanah Datar.

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1981, 1982, 1983, 1984, 1985, 1987, 188, 1989, dan 1990.

Letusan terbaru terjadi pada tahun 2005, 2006, dan 2023.

Jalur Pendakian Gunung Marapi

Jalur pendakian Gunung Marapi ke arah puncak dapat dijangkau dari tiga arah, yakni dari arah tenggara, barat laut dan selatan.

Masing-masing jalur pendakian tersebut dimulai dari Pariaman, Sungai Puar dan Kota Baru.

Jalur pendakian yang biasa digunakan untuk melakukan pendakian adalah dari jalur Koto Baru.

Sumber:
 vsi.esdm.go.id  
 tribunnews.com 
 sumbarprov.go.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com