Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Qoriah yang Disawer Saat Baca Al Quran di Atas Panggung, Merasa Kesal hingga Tegur Panitia Acara

Kompas.com - 07/01/2023, 13:22 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Nadia Hawasy, qoriah di Kabupaten Pandeglang, Banten, disawer saat sedang melantunkan Al Quran.

Peristiwa yang berlangsung pada Oktober 2022 itu terekam dalam sebuah video hingga menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, seorang pria menyawer Nadia yang sedang mengaji di atas panggung.

Kemudian, ada juga pria lainnya yang menyelipkan uang ke kerudung Nadia.

Nadia pun mengaku marah dan kesal dengan kejadian yang dialaminya.

Saat posisi sedang mengaji, dia merasa tidak dihargai karena mendapat perlakuan tersebut.

Baca juga: Di Balik Video Viral Qoriah Disawer Saat Ngaji Al Quran, Terjadi di Pandeglang

Awal mula disawer

Nadia menceritakan saat itu dirinya menghadiri acara maulid di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, pada Oktober 2022.

"Acaranya sudah dua bulan lalu, tepatnya bulan Oktober, tapi saya lupa pastinya tanggal berapa," kata Nadia kepada Kompas.com saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat.

Nadia mengatakan, saat itu hanya diundang untuk mengisi acara Maulid Nabi sebagai qoriah.

"Dan saya tidak tahu kalau pada saat saya ngaji, panitia baik laki-laki maupun perempuan akan sawer saya," kata Nadia.

Saat disawer, posisi Nadia sedang mengaji sehingga tidak memungkinkan untuk menegur langsung di tengah dirinya membaca ayat suci Al Quran.

Marah dan kesal

Nadia merasa tidak dihargai dengan aksi sawer tersebut.

Namun, dia tidak bisa marah sehingga hanya mencabut uang yang ada di kerudungnya.

"Tidak mungkin saya mau langsung tegur atau saya langsung berhenti dan turun dari panggung karena itu termasuk adab dalam membaca Al Quran," ungkap Nadia.

Namun, pada saat disawer, Nadia mengaku marah dan kesal.

Nadia juga menambahkan, dia langsung menegur panitia setelah selesai membaca Al Quran dan turun dari panggung.

"Jadi sebetulnya panitia yang salah, tidak menghormati kita sebagai pembaca Al Quran," kata dia.

Tindakan tidak etis

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang KH Zamzami Yusuf mengatakan, tindakan menyawer qoriah tidak etis.

Sebab, semestinya jemaah memperhatikan ketika ada orang yang mengaji.

“Kalau sawer, di kampung biasanya memberikan sesuatu karena ada keistimewaan pada qori/qoriah. Tapi tidak etis kalau lagi melantunkan ayat suci Al Quran harus ada saweran harusnya memperhatikan,” ujar Zamzami saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.

Zamzami menjelaskan, memberikan hadiah sebetulnya boleh saja, tetapi sebaiknya dilakukan setelah selesai melantunkan Al Quran.

Namun, ketika qoriah sedang mengaji, semestinya diperhatikan dan direnungkan.

"Memaknai yang dibaca. Mestinya memang begitu," katanya.

Bahkan, dalam adab membaca Al Quran, tidak baik ada dua atau tiga orang mengobrol tanpa memperhatikan. Itu bertentangan dengan perintah Allah SWT.

Zamzami juga memaklumi bahwa Nadya merasa tersinggung dengan aksi sawer tersebut.

Baca juga: Viral Qoriah Disawer Saat Membaca Al Quran, MUI Pandeglang: Tidak Etis

Imbauan MUI

Dia sendiri mengaku baru pertama kali mendengar istilah sawer untuk qoriah yang sedang mengaji.

Zamzami mengimbau segenap masyarakat untuk memperhatikan ketika ada qori/qoriah sedang melantunkan Al Quran.

Hal ini dilakukan agar peristiwa tersebut tidak terulang,

"Saya berharap kepada segenap masyarakat, seluruh MUI kecamatan tatkala ada Al Quran dibaca dalam acara apa pun, kita harus mengikuti perintah dan imbauan. Sebab, tuntunan Al Quran harus memperhatikan. Sebab, ada dua kata, perhatikan dan dengarkan, berarti kan perintah untuk menghayati isinya," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor Reni Susanti)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com