Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Wujudkan Visi Kota Bebas Stunting, TP-PKK Banjarmasin Canangkan Kampung KB dan Program Dashat

Kompas.com - 06/01/2023, 17:53 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Siti berharap, program Dashat bisa memenuhi kebutuhan gizi anak stunting, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga risiko stunting.

Baca juga: Lewat Petrofin Journalist Academy, EPN Kenalkan Siswa SMA di Medan soal Pengetahuan Jurnalistik

Selain itu, ia berharap, adanya pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan mampu memberikan pangan sehat dan bergizi menggunakan sumber daya lokal.

“Terakhir, (saya ingin) Dashat bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga lewat keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga atau masyarakat yang berkelanjutan,” imbuh Siti.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting.

Keluarga berisiko stunting tersebut, seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, bawah dua tahun (baduta) atau bawah lima tahun (balita) stunting, terutama dari keluarga kurang mampu.

Adapun pemenuhan gizi seimbang itu dilakukan melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumber daya atau kontribusi dari mitra lainnya.

Baca juga: [POPULER EDUKASI] Jurusan Hukum Akreditasi Unggul | Waspadai Gejala Stroke jika Alami Ini

Kegiatan Dashat sendiri mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi.

”Kami berharap, Dashat ini harus diwujudkan sebagai bentuk kepedulian antarsesama, kepedulian terhadap persiapan generasi berkualitas di masa datang, dan tentunya juga sebagai upaya peningkatan ekonomi keluarga,” ucap Siti.

Program Dashat, lanjut dia, diimplementasikan dengan Kayuh Baimbai dan menerapkan asah, asih, serta asuh dalam kemasan delapan fungsi keluarga. Hal ini diterapkan pula pada tataran sosial setingkat kelurahan.

Siti menjelaskan bahwa Dashat memiliki nilai kasih sayang, berbagi dengan sesama, dan menganggap keluarga sasaran menjadi tanggung jawab bersama.

”Tidak hanya nilai kasih sayang, Dashat ini juga diharapkan dapat mengembangkan nilai ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan kelompok pengelola Dashat,” ujarnya.

Baca juga: Penghuni Papan Pencatatan Ekonomi Baru Berpotensi Bertambah

Oleh karenanya, Siti meminta kepada masyarakat dengan kemampuan lebih agar memberikan perhatian dan kasih sayang untuk membantu para keluarga kurang mampu.

Tak hanya keluarga, tetapi juga anak-anak stunting atau keluarga berisiko stunting di sekitar rumah masing-masing agar bantuan tersebut lebih bermanfaat dan bermakna, serta tepat sasaran.

Siti meyakini, percepatan penurunan stunting akan terwujud apabila semua pihak terlibat dan peduli terhadap keberlangsungan Dashat sebagai salah satu penanganan stunting di Kota Banjarmasin.

Semua pihak yang dimaksud, mulai dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, corporate social responsibility (CSR), hingga dunia usaha.

“Dengan keterlibatan semua pihak baik swasta maupun pemerintah, kami yakin generasi penerus Banua akan lebih baik di masa akan datang,” jelas Siti.

Baca juga: Minum Pil KB tapi Kok Bisa Hamil? Ini Penyebabnya

Ia juga berharap, Kampung KB di Kota Banjarmasin bisa menjadi contoh bagi kelurahan lainnya dalam menjalankan program Dashat.

"Utamanya sebagai upaya mengatasi dan mencegah stunting, perwujudan Kayuh Baimbai, dan juga bentuk kepedulian terhadap generasi emas Kota Banjarmasin," ujarnya.

Apa itu stunting?

Pada kesempatan tersebut, Siti menjelaskan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu cukup lama.

Stunting akan memengaruhi pertumbuhan pada anak, seperti tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya,” ucapnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com