Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusakan Gedung MUI Lampung Terjadi karena Perkelahian Rebutan Pacar

Kompas.com - 06/01/2023, 17:16 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Motif perusakan Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung dilatarbelakangi perkelahian akibat rebutan pacar antara pelaku.

Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Reynold Hutagalung mengatakan motif tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan pemeriksaan secara maraton sejak peristiwa itu terjadi pada pekan lalu.

"Kita lakukan pemeriksaan terhadap 15 orang yang diduga berkaitan dengan peristiwa perusakan itu," kata Reynold di Mapolda Lampung, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Perusak Gedung MUI Lampung Terungkap, 5 Orang Ditangkap

Dari 15 orang yang diperiksa, delapan orang diduga melakukan perusakan yakni V, TP, VJ, D, A, R, DP, serta satu orang lainnya yang kini masih DPO, yakni TA.

"Kita tetapkan lima orang tersangka, tiga masih anak-anak dan dua orang dewasa," kata Reynold.

Dari olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi-saksi, diketahui memang ada perkelahian diantara anak jalanan yang terjadi di komplek sekitar gedung MUI.

"Gedung MUI Lampung ini berada di dalam Kompleks Islamic Center, pada malam sebelum kasus ini dilaporkan ada keributan di sekitar lokasi," kata Reynold.

Baca juga: Kantor MUI Provinsi Lampung Dirusak OTK, Pintu dan Kaca Pecah Dilempari Batu

Menurut Reynold, motif perusakan itu lantaran terjadi perkelahian di sekitar gedung MUI Lampung antara pelaku.

"Latar belakang perkelahian ini akibat masalah asmara, rebutan kekasih dan saling melempar karena salah paham dan batu mengenai kantor MUI Lampung," kata Reynold.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com