LUMAJANG, KOMPAS.com - Kondisi kesehatan bocah 6 tahun asal Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, korban penganiayaan orangtuanya sendiri sudah membaik.
Korban berinisial MWS ini, sebelumnya dilarikan ke RSUD dr. Haryoto Lumajang dengan luka bakar di bagian punggung dan dada sebelah kiri akibat disiram air panas oleh ayahnya sendiri.
Selain luka bakar, di wajah korban juga didapati ada luka memar bekas pukulan. Bahkan, fakta yang ditemukan polisi, ayah kandungnya yang melakukan penganiayaan sampai melumuri wajah putranya dengan kotoran manusia.
Baca juga: Kronologi Bocah 6 Tahun Dianiaya Ayah Kandung di Lumajang, Disiram Air Panas hingga Dilumuri Tinja
Petugas Penanganan Kasus Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Lumajang Rizky Miranda mengatakan, kondisi fisik dan psikologi korban secara umum sudah baik.
Menurut Miranda, sejak dirawat di rumah sakit, nafsu makan korban berangsur membaik. Bahkan, kini berat badannya sudah naik dibandingkan saat pertama kali dirawat.
"Sekarang kondisinya sudah baik, berat badan sudah naik, komunikasinya sudah enak. Kesehatan psikologi secara umum baik," kata Miranda di Lumajang, Jumat (6/1/2023).
Meski kondisinya sudah membaik, Miranda memperingatkan, penganiayaan yang diterima bisa berakibat adanya perubahan perilaku pada diri korban yang bisa berakibat fatal untuk masa depannya.
"Tapi ada hal-hal yang perlu kita waspadai karena pasti ada perubahan perilaku yang bisa jadi bumerang bagi dia dan keluarga," tambahnya.
Kini, usai pulang dari rumah sakit, korban tidak lagi tinggal bersama orangtuanya. Sebab, trauma yang diderita korban cukup dalam usai kejadian yang menimpanya.
"Yang pasti sekarang dia tidak tinggal bersama orangtuanya, kemungkinan sama pamannya yang dulu sempat merawatnya waktu bayi," ujarnya.
Lebih lanjut, Miranda menjelaskan, walaupun sang bocah sudah dikembalikan kepada keluarganya, pendampingan berupa konseling cara mendidik anak akan terus dilakukan sampai sang anak dan orang tua yang merawatnya siap.
"Teknisnya kita follow up lewat konseling lewat orang tua dalam mendidik anak, untuk waktunya memang tidak tentu karena tergantung seberapa aktif orangtua, juga kesiapan anaknya juga," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.