Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Wali Kota Tegal Joget Heboh hingga Merangkul Artis Dangdut, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 05/01/2023, 17:19 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Viral di media sosial, beberapa video Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono bernyanyi dan joget heboh di atas panggung dengan penyanyi dangdut papan atas saat acara pergantian malam tahun baru 2023 di Kota Tegal, Sabtu (31/12/2022).

Beberapa video itu viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram hingga grup-grup WhatsApp.

Baca juga: Ayah Wali Kota Tegal Berharap Anaknya Tak Maju Lagi di Pilkada, Ini Alasannya
Sementara dalam unggahan akun Instagram @fakta.indo, terlihat Dedy yang mengenakan sweater warna hitam, bertopi dan berkacamata hitam bernyanyi sambil merangkul Uci Sucita dan hampir mengenai area terlarang.

Dalam unggahannya, fakta.indo menuliskan narasi: "Walikota Tegal tuai kritikan usai joget bareng Uci Sucita di Konser Malam Tahun Baru."

"Saat membawakan lagu di malam pergantian tahun di Tegal, penyanyi dangdut Uci Sucita berduet dengan H. Dedy Yon Supriyono, Wali Kota Tegal. Namun, aksi joget Wali Kota Tegal itu justru menuai kritikan warga".

Baca juga: Wali Kota Tegal Tunjuk Kepala Dinas Kesehatan sebagai Plh Sekda

Video yang diunggah Kamis (5/1/2023), mendapat seribuan komentar beragam dari netizen. Ada yang mengomentarinya sebagai aksi tak terpuji, hinggga ada yang menganggapnya biasa saja.

Saat dikonfirmasi, Wali Kota Tegal Dedy Yon menyebut aksinya bernyanyi dan berjoget di atas panggung itu bertujuan untuk menghibur warga atau penonton, dan tidak bermaksud berlebihan.

"Yang viral di media sosial, saya tidak ada maksud apapun. Yang jelas niat baik saya adalah menghibur masyarakat," kata Dedy Yon di Balai Kota Tegal, Kamis (5/1/2023).

Dedy mengaku sudah dianggap seperti keluarga satu sama lain dengan para artis malam itu, sehingga tidak ada rasa canggung. Termasuk dengan Uci Sucita dan Ghea Youbi hingga Denny Caknan.

"Dengan penampilan saya yang mungkin dianggap nyentrik atau nyeleneh itu basic saya yang memang saya hobi musik. Maka di atas panggung saya secara pribadi ingin bisa menghibur masyarakat. Dengan gaya totalitas agar masyarakat bahagia," kata Dedy.

Dedy mengaku masyarakat bebas menilai dirinya. Pro dan kontra menurutnya hal yang wajar. Bahkan Dedy mengaku sebagai kepala daerah tidak anti kritik.

"Komentar dari masyarakat atau netizen itu punya hak suka dan tidak suka. Pro dan kontra itu hal yang biasa menurut saya. Saya menganggap kritikan itu, kritikan yang membangun. Bagaimana saya ke depan berupaya membenahi diri secara pribadi," kata Dedy.

Terlepas dari pro kontra aksinya malam itu, Dedy mengatakan, pihaknya memiliki program dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Menjadikan Kota Tegal sebagai kota tujuan wisata dan kota event, salah satunya melalui gelaran malam tahun baru 2023.

"Event malam tahun baru sengaja saya buat. Tujuannya, pertama menarik animo masyarakat luar daerah untuk datang ke Kota Tegal. Selain itu, bisa berdampak ekonomi bagi warga Kota Tegal," kata Dedy.

"Dengan banyaknya orang, ratusan ribu orang datang ke Kota Tegal ada efek ekonomi. Hotel, restoran, rumah makan, pasar modern dan pasar tradisional ramai, jajanan dan kuliner pedagang kecil juga ramai," pungkas Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com