Pertemuan dua kubu Keraton Solo yang berkonflik digelar di Sasana Narendra Keraton Solo, Jawa Tengah.
Tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Ketua LDA Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau Gusti Moeng; Raja Keraton Solo PB XIII beserta Permaisuri GKR Pakubuwana XIII; dan kerabat Keraton Solo, Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Herniatie Sriana Munasari, yang menjembatani pertemuan itu.
Gusti Moeng mengatakan, ketika hendak bertemu PB XIII, dirinya diterima dan diantar oleh Putra Mahkota Keraton Solo KGPH Purbaya.
Baca juga: Makan Siang Bareng PB XIII, Gibran Sebut Bakal Revitalisasi Keraton
Sewaktu berjumpa PB XIII, Gusti Moeng kemudian sungkem dengan kakak kandungnya itu.
"Saya datang sungkem, saya bilang ke Dalem (PB XIII) dan mengatakan izin masuk keraton lagi hanya akan bekerja. Kalau dianggap salah, saya minta maaf dan semua ini kita sudahi (konflik), paling utama itu," terang Gusti Moeng, Selasa.
Ia mengaku bahagia akhirnya bisa bertemu dan duduk bersama dengan PB XIII. Pertemuan ini menjadi yang pertama sejak 2012.
"'Mas tidak usah berprasangka buruk sama saya lagi'. Tadi saya ngomong juga, pokoknya tidak usah ngomong soal masalah (konflik) kemarin lagi," jelasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Khairina)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Harapan Putra Mahkota Keraton Solo Usai Perjanjian Damai : Jalin Komunikasi Yang Baik Antar Keluarga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.