UNGARAN, KOMPAS.com - Hujan deras dalam waktu lama yang terjadi Rabu (4/1/2023) menyebabkan banjir dan longsor di Kabupaten Semarang. Dari identifikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, tercatat ada 17 titik bencana.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang Juwair Suntara mengatakan titik bencana tersebut terjadi di beberapa wilayah.
Untuk luapan sungai yang menyebabkan banjir di antaranya, di Sungai Garang samping SMK NU Ungaran, luapan air sungai di Perum Cemara, jalur Perum Sidosari Amaya, sungai di akses masuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), jalan Zicoa, dan Sungai Karangwetan Sumowono.
Baca juga: Jadi Penyebab Banjir, Sungai Plumbon Semarang Segera Dinormalisasi, Anggarannya Rp 200 M
Di beberapa lokasi, luapan air menyebabkan genangan setinggi satu meter. Akibatnya akses dan aktivitas warga menjadi terganggu karena kendaraan tak bisa melintas. Beberapa sepeda motor yang nekat melintas genangan air akhirnya malah mogok.
Sementara untuk longsor terjadi di Dusun Pancuran Piyanggang, Pluwang Pasekan Ambarawa, Losari Sumowono.
"Selanjutnya di Banyukuning (Bandungan), Gondang Nyatnyono (Ungaran Barat), Dusun Getuk Gondoriyo, Pasekan Ambarawa, dan di Gogik," kata Juwair.
Selain itu, sebuah jembatan yang berada di wilayah RT 003 Bugisan juga mengalami kerusakan.
"Jembatan tersebut jebol," ungkapnya.
Menurut Juwair, meski terjadi bencana di beberapa lokasi, situasi saat ini berangsur terkendali.
"Tidak ada korban dan tidak ada yang mengungsi. Ini langsung dilakukan penanganan oleh lintas instansi, TNI dan Polri, bersama relawan dan warga," jelasnya.
Sementara itu, pembersihan jalan yang terkena material lumpur dilakukan secara gotong royong. Bahkan sempat dilakukan rekayasa lalu lintas untuk kendaraan yang menuju Desa Lerep dari arah Alun-alun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.