Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Dilanjutkan, Pembebasan Lahan Diperkirakan Habis Rp 700 Miliar

Kompas.com - 04/01/2023, 23:46 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang berlokasi di perbatasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur dipastikan tetap berjalan.

Berdasarkan perhitungan awal, untuk area genangan wilayah Blora seluas 363,49 hektar.

Sedangkan area tapak Bendung ada 22,58 hektar wilayah hutan KHDTK Getas UGM Yogyakarta.

Baca juga: Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Dilanjutkan, 5 Desa di Blora Bakal Tergenang Air

Bupati Blora Arief Rohman yang sempat mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian PUPR mengatakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 700 miliar untuk pembebasan lahan di lokasi yang terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko itu.

"Ya murni semua APBN, kita di daerah hanya bertugas untuk menyosialisasikan, jadi kemarin dihitung kalau pembebasan lahan saja itu hampir habis sekitar Rp 700 miliar, itu pun nanti dari Pemerintah Pusat. Kalau yang Bojonegoro memang karena anggarannya lebih, anggaran pembebasan langsung ditangani sendiri," ucap Arief saat ditemui wartawan di Graha Larasati Blora, Rabu (4/1/2023).

Untuk memuluskan proyek strategis nasional (PSN) tersebut berjalan sesuai rencana, maka dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

"Ini kita diminta untuk melangkah tahapan berikutnya untuk nantinya penetapan lokasi dan kita sosialisasi ke masyarakat tentang pembangunan Bendung Gerak Karangnongko," terang dia.

Baca juga: Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Ditunda, Begini Penjelasan Bupati Blora

Dengan mengadakan rapat bersama BBWS Bengawan Solo dan instansi terkait, diharapkan dapat menentukan lokasi persis bendungan tersebut dan mekanisme yang akan digunakan dalam membebaskan lahan.

"Lokasinya di mana dan mekanismenya mungkin alternatif pertama ya pembebasan lahan dengan ganti rugi yang sesuai dengan aprecial, alternatif kedua ini adalah relokasi tapi proses relokasi ini tentunya membutuhkan waktu karena ada sekitar lima desa yang terkena dampak, dan ada dua pemerintahan desa kalau ini jadi, ya nanti hilang, lha ini sedang kita bahas lebih lanjut kira-kira seperti apa," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang terletak di perbatasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur akan dilanjutkan, usai mengalami penundaan akibat refocusing anggaran pandemi Covid-19.

Kepastian untuk melanjutkan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko itu setelah adanya pembahasan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta pada Selasa (3/1/2023).

Pada tahun 2023 ini diharapkan proses pembebasan lahan segera dilakukan. Sehingga pada pembangunan konstruksi akan bisa dimulai pada 2024 dan ditargetkan selesai pada 2027 mendatang.

Apabila pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tetap dilanjutkan, maka setidaknya ada lima desa di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora yang bakal tergenang.

Adapun lima desa yang akan terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tersebut diantaranya, Desa Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com