SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 90 warga Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) masih mengungsi di masjid dan sekolah.
Lurah Trimulyo Sugito mengatakan, tinggi genangan banjir di daerahnya masih sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter. Hal itu membuat warga masih bertahan di pengungsian.
"Kalau di masjid ada 75 orang yang mengungsi, dan di sekolah itu ada 10 sampai 15 warga yang mengungsi," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Banjir Mulai Surut, Jalan Kaligawe Semarang Sudah Bisa Dilalui Sepeda Motor
Sampai saat ini, Kelurahan Trimulyo masih mencari bantuan pompa air agar genangan banjir bisa segera surut.
"Kita sedang mencari bantuan lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan, titik genangan banjir yang paling parah berada di Pertigaan Lama Trimulyo. Di lokasi tersebut genangannya masih 1 meter.
"Untuk di wilayah RW 001, RW 002 dan RW 003 itu masih kisaran 30 sentimeter hingga 1 meter," paparnya.
Selain mengungsi di masjid dan sekolah, beberapa warga juga memilih mengungsi di rumah tetangga yang berlantai dua agar dekat dengan rumah.
"Jadi warga tidak hanya mengungsi di masjid dan sekolah saja," ucapnya.
Sampai saat ini, warga Trimulyo masih membutuhkan bantuan seperti kebutuhan pokok untuk makan dan minum. Hal ini karena selama ini masih terbatas.
"Kalau bantuan tentu kami masih butuh. Selama ini yang kita distribusikan terbatas," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.