LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Angin puting beliung melanda Dusun Sunut, Desa Sekaroh, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Selasa (3/1/2023). Akibatnya, atap salah satu rumah warga rusak tersapu angin.
"Pemilik rumah atas nama Samsul Bahri ( 28) mengalami rusak berat dengan atap rumah ambruk terseret angin," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Osma melalui sambungan telepon, Selasa.
Baca juga: Menara Masjid yang Direnovasi di Lombok Ambruk hingga Listrik Padam karena Kabel Terbakar
Nikolas mengatakan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Korban ditaksir merugi sekitar Rp 5 juta.
"Tidak ada korban jiwa. Karena atap terbuat dari asbes jadi kerugian kata korban sekitar rp 5 juta," kata Nikolas.
Menurut Nikolas, warga masih membersihkan sisa puing-puing bangunan yang rusak.
"Kami mengimbau, karena sudah mulai masuknya musim angin dan penghujan yang dapat terjadi di tempat lain sehingga di perlukan kesiap-siagaan pemerintah dalam hal ini BPBD untuk dapat melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Nikolas.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainul Abdul Majid mengumumkan peringatan dini cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Barat selama tiga hari ke depan.
Peringatan dini tersebut terhitung sejak Senin (2/1/2023) hingga Rabu (2/1/2022) mendatang.
Baca juga: Detik-detik Menara Masjid di Lombok Roboh akibat Angin Kencang, Sempat Terdengar Dentuman
"Waspadai hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang pada sebagian wilayah," kata Forecaster BMKG Bandara Internasional Lombok, Aprilia Mustika, dalam keterangan resminya, Senin (2/1/3023).
Sebanyak 10 kabupaten dan kota diprediksi terdampak cuaca ekstrem, yakni Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
"Masyarakat diimbau untuk selalu tetap waspada dan berhati-hati dengan dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat petir, dan pohon tumbang," kata Aprilia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.