AMBON, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon merilis aktivitas kegempaan di wilayah Maluku dalam sebulan terakhir.
“Sepanjang desember 2022 telah terjadi gempa bumi di Maluku sebanyak 154 kali,” kata Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro dalam keternagan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Pergerakan Pesawat di Bandara Pattimura Ambon 2022 Capai 12.872, Naik 6 Persen
Menurut Djati, sebanyak 67 dari ratusan gempa yang tercatat itu berkekuatan di bawah magnitudo 3. Lalu, 81 gempa berkekuatan magnitudo 3-5, dan enam kali gempa berkekuatan di atas magnitudo 5.
Djati menambahkan, 118 dari 154 gempa itu merupakan jenis dangkal yang terjadi pada kedalaman tak lebih dari 60 kilometer di bawah permukaan laut.
Sementara 31 gempa merupakan jenis sedang dengan pusat kedalaman 60-300 kilometer.
“Sedangkan dengan pusat kedamalam lebih dari 300 kilometer tercatat hanya ada lima kali,” katanya.
Adapun dari ratusan gempa yang terjadi itu, hanya enam gempa yang dirasakan getarannya oleh warga dengan kekuatan II-III MMI.
“Ada enam gempa dirasakan getarannya oleh warga,” ujarnya.
BMKG tidak mencatat adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan dari 154 gempa yang terjadi di wilayah Maluku sepanjang Desember 2022.
Baca juga: Bermodal Kayu dan Terpal, Korban Kebakaran di Ambon Bangun Kembali Lapak Jualan
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masuk dalam wilayah rawan gempa. Sebab, Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Indo Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia lalu bertemu Lempeng Pasifik. Pertemuan kedua lempeng tersebut menyebabkan terjadi patahan yang tidak beraturan, sehingga kerap memicu terjadinya gempa di Maluku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.